Jakarta-LAZISMU. Dalam rangka memperkuat koordinasi pelaporan keuangan dan program akuntansi di daerah, wilayah dan pusat, Lazismu mengadakan kegiatan Pelatihan Keuangan mengenai Zakat, Infak, Sedekah dan Dana Sosial Keagamaan lainnya (ZISKA) di Wisma Haji Kemenag, Jakarta Pusat (15/3).
Ketua Badan Pengurus Lazismu, Hilman Latief, mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mempersamakan persepsi berkenaan dengan pelaporan, sistem akuntansi dan audit. Dalam sambutan itu, Hilman mengutarakan, koordinasi Lazismu di semua tingkatan untuk menata kembali dan mendorong program-program yang telah direncanakan hingga dua tahun ke depan.
Mengapa pelatihan ini untuk para amil begitu penting, “Karena pengetahuan soal literasi keuangan merupakan bagian dari tugas dan fungsi lembaga amil zakat nasional dalam menghimpun dan melaporkan,” paparnya.
Undang-undang zakat yang baru telah menggariskan bahwa lembaga amil zakat di semua tingkatan senanatiasa melaporkan kegiatan dan keuangannya kepada masyarakat dan untuk keperluan audit.
Dalam kesempatan itu, Nuryadi Wijihardjono, Wakil Sekretaris Badan Pengurus Lazismu, mengatakan alur koordinasi juga perlu dipahami oleh amil yang meliputi peran dan posisi Muhammadiyah, Lazismu dan Kantor Layanan sebagai lembaga yang memiliki wewenangnya masing-masing.
Dengan begitu koordinasi di semua tingkatan, lanjut Nuryadi akan berjalan dengan semestinya sesuai alur yang telah disusun. Di samping itu, pedoman kelembagaan sebagai pemandunya adalah aturan main yang perlu dimaknai, tuturnya.
Hal senada disampaikan Wakil Sekretaris Badan Pengurus Lazismu, Eny Muslichah Wijayanti, bahwa manajemen keuangan adalah jalan memahami akuntansi dasar. “Dalam catatannya, Lazismu yang satu dengan yang lainnya di daerah-daerah memiliki pengalaman dan perkembangan yang berbeda-beda, maka sistem manajemen keuangan yang terkoordinasi perlu diintegrasikan secara nasional dengan software ZISKA,” jelasnya.
Azis salah satu peserta dari Barito Selatan, mengatakan, pelatihan ini dengan materi-materinya yang menarik memniliki nilai tambah terhadap pengetahuan dasar keuangan dan kelembagaan. “ia berharap pelatihan-pelatihan seperti ini bisa terus diberikan kepada amil Lazismu di seluruh Indonesia” pungkasnya.
Dengan adanya acara tersebut, bagi Citra Dewi dari Sumatera Selatan, pelatihan keuangan tentang ZISKA, akuntansi dan manajemen memang sangat diperlukan untuk menambah wawasan dan kompetensi amil. Citra optimis pelatihan-pelatihan sejenis akan selalu dinanti amil lainnya di masing-masing daerah agar menjadi profesional, katanya.
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini, menurut Edy Suryanto, Direktur Korporate Lazismu, direncanakan akan dilaksanakan selama empat kali perwilayah. Yang pertama telah dilakukan di Jakarta, yang kedua di Pacitan, Jawa Timur, yang ketiga di Jakarta hari ini diikuti oleh wilayah Jabodetabek, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Dan yang terakhir di Solo yang akan diikuti oleh Lazismu DIY, Jawa Barat dan Jawa Tengah sesuai agendanya (na).