MALANG, Suara Muhammadiyah- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) resmi menggulirkan acara Indonesia Berdialog pada Selasa (14/3). Kegiatan bertajuk “Meneropong Strategi Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” ini digelar selama 3 hari yakni pada Selasa-Kamis (14-16/3). Dalam perhelatan ini, sejumlah tokoh nasional dan kepala daerah hadir sebagai narasumber.
Adapun beberapa narasumber yang hadir pada hari pertama ini di antaranya yaitu perwakilan MPR RI Saleh Petaonan Daulay, Perwakilan Kepolisian Daerah Jawa Timur Kombes Pol Herry S, serta Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa Timur, Junadi mewakili Gubernur Jawa Timur.
Rektor UMM, Fauzan dalam sambutannya mengatakan bahwa sebagai lembaga pendidikan, UMM tentu memiliki peran strategis untuk turut serta dalam pembangunan strategis ekonomi Indonesia. “Dengan berdialog seperti ini, maka lima tahun ke depan saya harap mahasiswa dan alumnus UMM dapat membuat sebuah langkah yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia,” ungkapnya.
Mahasiswa, kata Fauzan, harus siap dengan setiap perubahan yang ada di depan mata baik dalam jangka panjang ataupun jangka pendek. Salah satunya adalah bonus demografi yang akan melanda Indonesia pada 2030 mendatang. Menurutnya, bonus demografi ini akan sangat membantu perkembangan dan perputaran ekonomi Indonesia secara signifikan. Kendati demikian, apabila para pemuda dan usia produktif tidak siap, maka bonus demografi akan menjadi sebuah bencana.
“Itu sebabnya para sarjana dituntut untuk dapat menciptakan keterampilan dalam turut seta membangun ekonomi berkelanjutan di Indonesia,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMM, Setiawan menuturkan bahwa kegiatan yang diinisiasi oleh Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) ini merupakan agenda besar. Nantinya, lanjut Setiawan, sebagai penutup acara akan digelar Indonesia Berdialog yang diisi kegiatan sidang pleno dan sidang komisi anggota ISMEI. Ia berharap, melalui dialog tersebut dapat direkomendasikan sebagai solusi perekonomia Indonesia kepada pemerintah.
“Harapan kita adalah konsep pembangunan ekonomi di Indonesia bisa menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia dari skala makro sampai skala mikro demi kesejahteraan masyarakat,” tandasnya (furhan/ags/Yusri).