Lindungi Anak, Selamatkan Kehidupan

Lindungi Anak, Selamatkan Kehidupan

Suara Muhammadiyah-Manusia adalah ciptaan yang kompleks. Mirip dengan ciptaan-Nya yang dinamai bawang bombai, manusia juga terdiri atas lapisan-lapisan. Bahkan mungkin manusia memiliki lebih banyak lapisan. Identitas manusia merupakan gabungan dari emosi, pikiran, memori, tujuan, perilaku, prasangka, filosofi, dan masih banyak lagi.

Identitas manusia sebagai manusia dewasa tersusun atas fase-fase perkembangan yang telah dilalui dalam kehidupannya. Masa pranatal, masa bayi, masa anak-anak, masa remaja, masa dewasa, hingga masa tua menjadi satu kesatuan yang membentuk pribadi utuh sebagai manusia. Dalam faktanya, tak jarang individu dewasa tak sesuai dengan yang seharusnya tersebab peristiwa di masa anak-anak.

Usia anak merupakan usia emas dalam perkembangan. Peristiwa-peristiwa masa kecil dapat menyabotase perilaku individu dewasa. Apa yang terjadi pada masa anak-anak dan menginterupsi tahapan perkembangan mereka memiliki dampak yang lebih signifikan dibandingkan jika hal yang sama menimpa individu dewasa. Katakanlah, peristiwa seperti perang, kekerasan fisik maupun verbal, pelecehan seksual, maupun peristiwa-peristiwa traumatis lainnya. Luka fisik yang dialami anak-anak bisa saja sembuh dan menghilang bekasnya, namun luka-luka emosional yang tertinggal akibat peristiwa tersebut bisa jadi masih bertahan.

Luka-luka emosional yang terjadi akibat peristiwa-peristiwa traumatis akan mempengaruhi perkembangan anak dan berdampak pada individu ketika dewasa. Sedangkan individu dewasa adalah penyusun struktur masyarakat. Oleh karenanya, apa yang dialami di masa anak-anak, akan berpengaruh secara tidak langsung terhadap kondisi dan kesehatan mental masyarakat, serta keberlangsungan kehidupan. Berangkat dari situ, upaya untuk melindungi anak dari peristiwa yang berpotensi menginterupsi masa-masa perkembangan dan memberikan dampak yang signifikan di usia dewasa menjadi sesuatu yang penting.

Tahun 1912, Muhammadiyah sejak awal berdirinya merupakan sebuah persyarikatan yang cukup konsen dalam menyelesaikan persoalan perempuan dan anak. Hingga saat ini, Muhammadiyah terus memberikan sumbangan pemikiran untuk bangsa dalam memberikan perlindungan terhadap anak dari berbagai kekerasan. Tak hanya itu, Aisyiyah sebagai organisasi perempuan Muhammadiyah juga terus menggiatkan dirinya dalam isu perlindungan anak dan penguatan keluarga. Melalui Gerakan Aisyiyah Cinta Anak (GACA), Aisyiyah terus berjuang untuk tidak meninggalkan generasi yang lemah dan mengkhawatirkan.

Oleh karenanya, upaya perlindungan anak dapat ditempuh melalui langkah sederhana dengan perilaku positif serta memutus rantai kekerasan pada anak. Tak hanya itu, sebagai individu dewasa, seseorang perlu mengenali sisi-sisi dirinya yang masih terluka dan berharap untuk disembuhkan sehingga tidak mengeksploitasi orang lain untuk memenuhinya demi memuaskan dahaga masa kanak-kanaknya.

———————————————————————

Penulis: Yusri Maulina

Exit mobile version