Dikenal Sebagai Sekolah Shock Terapi, Sekolah Muhammadiyah ini Kedepankan Keikhlasan

Dikenal Sebagai Sekolah Shock Terapi, Sekolah Muhammadiyah ini Kedepankan Keikhlasan

Rusyadi, yang sebentar lagi meraih gelar S2 ikhlas berjuang menghidupi Muhammadiyah

KLATEN, Suara Muhammadiyah- Sekolah Muhammadiyah ini tidak sefavorit sekolah-sekolah Muhammadiyah yang ada di kabupaten Klaten, tak banyak pula yang tahu, tentang keberadaan SMK Muhammadiyah Ceper yang berlokasi di jalan raya Jogja-Solo tepatnya di DK Penggung, Desa Jambukulon, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten.

Meski secara geografis mudah dijangkau karena tempatnya yang strategis dan dekat dengan jalan raya, namun sayangnya sekolah kejuruan ini kurang bersinar layaknya sekolah-sekolah Muhammadiyah yang lain, seperti SMK Muhammadiyah, Klaten Utara, Jatinom, dan Delanggu.

Jika sekolah-sekolah tersebut bisa unjuk gigi karena banyaknya prestasi yang diraih, SMK Muhammadiyah Ceper merasa kecil. Penjelasan itu disampaikan oleh Kepala SMK Muhammadiyah Ceper, Klaten Rusyadi kepada suaramuhammadiyah.id di kantornya.

Pengarahan Kepala Sekolah kepada siswa dalam rangka pelaksanaan UKK ( Ujian Kompetensi Kejuruan)

Pendirian sekolah ini berawal dari SMA Muhammadiyah yang berdiri pada 1991 hingga berubah menjadi SMK Muhammadiyah. Sejak itu, minat calon siswa dibilang kecil untuk bersekolah. Meski sudah ada upaya dari sekolah untuk  melakukan berbagai cara dan strategi sosialisasi ke berbagai sekolah-sekolah menengah pertama. Namun, animo untuk melanjutkan ke sekolah ini belum bisa menggembirakan.

Sejak berubah menjadi SMK di tahun 2002 dengan dibukanya 2 jurusan yakni jurusan Multi Media dan Otomotif, hanya satu jurusan saja yang berhasil menarik minat siswa, yakni Multi Media. Sedangkan jurusan otomotif  kalah bersaing dengan sekolah swasta lainnnya.

Sekolah ini memiliki 14 orang guru hanya mendapat upah dari jam mengajar. Honor dari jam mengajar itupun tak sebanding dengan jerih payah yang mereka keluarkan setiap harinya. Tidak lebih dari 10 ribu rupiah setiap jamnya.

Beruntungnya, guru-guru tersebut masih tetap memilih untuk datang setiap hari untuk mendampingi para siswa menimba ilmu di sekolah ini. Bagi mereka, harapan yang dinanti adalah kehidupan yang lebih baik dan abadi di sisi Allah SwT. Mereka berjuang menegakkan agama Allah. SMK Muhammadiyah Ceper ini bagaikan ladang menimba amal kebaikan bagi mereka. Meninggalkan ilmu yang bermanfaat kepada para siswa, dengan harapan anak mereka akan kembali berestafet menularkan ilmu tersebut kepada orang lain. “Sehingga pahala kebaikan akan diterima oleh mereka sambung-menyambung menjadi amal jariyah,” tukas Rusyadi.

Siapa sangka, SMK Muhammadiyah Ceper dengan segala keterbatasannya telah menjadi ladang amal dan ibadah, ladang shock terapi bagi siswa membutuhkan penanganan lebih intensif. “Mereka ada yang bermasalah baik di sekolah dengan teman-teman, di rumah dengan keluarga, dan kenakalan remaja lainnya. Sekolah-sekolah lain tidak mau menerima mereka,” lanjut Rusyadi.

Bahkan Rusyadi dengan lantang dan tangan terbuka mengatakan bahwa dirinya dan seluruh elemen sekolah menerima siswa-siswi yang datang dari berbagai latarbelakang keluarga dan permasalahan datang dan menimba ilmu di sekolah ini. Karena baginya, anak-anak tersebut merupakan generasi penerus bangsa, sehingga sudah selayaknya sekolah membantu memberikan pendidikan dan pencerahan yang mereka butuhkan.

“Saya menerimanya  dengan senang hati. Alhamdulillah setelah anak-anak tersebut berada di SMK Muhammadiyah Ceper ini, siswa tersebut sembuh dari kenakalan remaja, berhenti dari kebiasaan yang tidak baik, anak menjadi soleh dan menyesal atas perbuatan yang mereka lakukan di saat permasalahan menghantui dirinya,” kata Rusyadi.

Berkat keberadaan guru-guru yang pantang lelah dalam mendidik mereka di sekolah yang tidak terlalu bersinar dibandingkan lainnya inilah anak-anak tersebut akhirnya mampu menyelesaikan pendidikan, membawa ijazah kelulusan dengan rasa bangga dan bersyukur (Paimin JS).

 

Exit mobile version