YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Rampung jejaki satu dari 7 puncak tertinggi dunia yaitu puncak Elbrus di Rusia, Mapala UMY kembali melakukan ekspedisi ke puncak Kilimanjaro di Tanzania Afrika. Ekspedisi ke puncak berketinggian 5859 meter tersebut dilepas oleh Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Paku Alam X di Dalem Agung Bangsal Kepatihan, Kantor Gubernur DIY pada Kamis (16/3).
Rencananya, Tim Mapala yang akan melakukan pendakian pada Senin (20/3) mendatang dan mengusung semangat “Muda Mendunia, dari Yogyakarta untuk Indonesia” akan mengibarkan merah putih, bendera Yogyakarta, bendera almamater, melakukan penelitian, serta memainkan wayang kulit di puncak gunung berapi tertinggi di Afrika tersebut. Paku Alam X pun mengungkapkan kebanggaannya kepada Mapala UMY atas kegiatan yang bukan hanya mewakili UMY saja namun juga masyarakat Yogyakarta dan juga bangsa Indonesia.
“Seharusnya memang seperti itu kegiatan pecinta alam. Ada unsur teknis, soft skill, serta bermanfaat bagi masyarakat dan membanggakan bangsa,” kata Paku Alam X.
Tim ekspedisi Kilimanjaro terdiri dari 7 orang pendaki yaitu Ikhsanul Hakim, Aji Wahyudi, Muhammad Fadly, Muh Badruddin, Naufal Hakim W, dan Vebri Arianto sebagai manager tim, serta Desi Intan Sari. Desi merupakan satu-satunya pendaki putri yang akan terjun dalam ekspedisi ini.
“Dulu Mapala UMY telah berhasil mendaki gunung Elbrus di Rusia, dan masuk catatan rekor MURI sebagai pemakai batik tertinggi di Eropa. Sekarang Mapala UMY ekspedisi ke gunung Kilimanjaro dan membawa wayang kulit ke puncaknya. Ini menunjukan Mapala UMY yang merupakan generasi muda, memiliki tanggungjawab untuk mempopulerkan budaya bangsa ke tingkat dunia,” tandas Rektor UMY Gunawan Budiyanto (Th).