PADANG, Suara Muhammadiyah- Bertempat di Masjid Raya Surau Gadang Padang, Ahad (19/3) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Nanggalo menggelar Hari Bermuhammadiyah dan pengajian bersama Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumbar Buya Nurman Agus.
Hadir dalam kesempatan tersebut di antaranya Wakil Ketua PDM Padang, Wakil Ketua PWM Sumbar beserta sekretaris dan bendaharanya, Ketua PCM se-Kota Padang, serta pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) se-Kota Padang.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua PWM Sumbar Nurman Agus memaparkan mengenai Indonesia berkemajuan. Menurutnya, Indonesia berkemajuan sama dengan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, yang termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Ia juga menuturkan bahwa salah satu tokoh perumus cita-cita hidup bangsa yaitu Kasman Singodimejo merupakan tokoh Muhammadiyah. Ia menambahkan, bahwa berkemajuan merupakan semangat atau ghirah bermuhammadiyah.
“Oleh karena itu, syarat berdirinya cabang dan ranting adalah adanya pengajian untuk menghidupkan ghirah Muhammadiyah, perilaku berorientasi kepada masa depan, berkemajuan mewujudkan kondisi yang lebih baik, adil, dan makmur,” ujarnya.
Muhammadiyah, kata Nurman, memiliki tanggung jawab dan komitmen besar dalam memerdekaan dan memajukan bangsa sesuai dengan perannya sebagai kekuatan nasional sejak tahun 1912. Selain itu, peran Muhammadiyah dalam Indonesia sebagai negara pancasila yaitu terus berkomitmen dan berkiprah menyemaikan benih kebenaran, kemaslahatan, dan keutamaan menuju peradaban utama.
“Dalam perspektif Islam berkemajuan, Islam adalah agama berkemajuan, anti penindasan, anti diskriminasi, anti kemungkaran, anti korupsi dan anti kekerasan. Sedangkan tajdid adalah jalan perubahan,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Ketua PDM Padang Mansyur Anwar mengungkapkan bahwa lanjutan dari hari bermuhammadiyah ini nantinya adalah dalam bentuk pengajian untuk merefresh kembali semangat dan ghirah Muhammadiyah. “Hari bermuhammadiyah sangat penting untuk mengupdate pengetahuan organisasi dan mengisi ruhanisasi,” katanya.
Lebih lanjut ia mengingatkan, bahwa pimpinan di Muhammadiyah adalah kolegial kolektif. “Jika ketua berhalangan, maka pimpinan yang lain bisa menggantikan,” terangnya.
Terkait pembangunan Gedung Dakwah Muhammadiyah, Ketua PCM Nanggalo, Darmadi menjelaskan bahwa mengingat banyaknya kegiatan yang rutin dilakukan, oleh karenanya penting adanya sebuah gedung dakwah untuk pembinaan kader persyarikatan.
“PP Muhammdiyah di Yogyakarta adalah pusat bimbingan dan koordinasi. Sedangkan ranting adalah pusat gerakan di ranting. Diharapkan ranting Muhammadiyah bisa eksis, serta dapat melakukan peningkatan AUM,” tandasnya (RI).