Mengenal Buya RB Khatib, Penggerak Budaya Literasi Muhammadiyah Sumbar

Mengenal Buya RB Khatib, Penggerak Budaya Literasi Muhammadiyah Sumbar

SUMBAR, Suara Muhammadiyah- Bertempat di Aula Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB), Jumat (17/3) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumbar menggelar dialog interaktif dalam rangka Milad 70 tahun mantan Ketua PWM Sumbar, Buya RB Khatib yang merupakan pahlawan Kayo yang terkenal karena keuletannya. Kegiatan bertajuk “Napak Tilas Perjalanan Muhammadiyah Sumbar” ini dimoderatori oleh Ketua Majelis Tabligh PWM Sumbar, Abdul Salam.

Ketua Pusdakum PWM Sumbar, Riki Saputra mengatakan bahwa ini merupakan tradisi baru Muhammadiyah sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan bagi tokoh Muhammadiyah yang terus berkiprah bagi Muhammadiyah. “Tradisi baru ini diisi dengan napak tilas perjalanan Muhammadiyah dari masa ke masa,” imbuhnya.

Disampaikan PWM Sumbar, Shofwan Karim bahwa RB Khatib merupakan pahlawan Kayo. Menurutnya, Ketua PWM Sumbar periode 2005-2010 ini merupakan seorang yang produktif menulis sejak mudanya di media cetak lokal Sumatera Barat dan menelurkan puluhan buku.

“Buya dikenal sebagai wikipedianya Muhammadiyah. Bagi sahabat dan keluarga besar Muhammadiyah, Buya dikenal sosok disiplin, tekun dan pelindung yang ulet. Beliau juga sosok yang arif dan disiplin dan bisa menjalin komunikasi dengan siapapun dalam dan luar Muhammadiyah,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Ketua PWM Sumbar Bachtiar mengungkapkan bahwa Buya juga merupakan sosok yang merajut silaturahim antara dua Muhammadiyah dari dua negara yang berbeda yakni Muhammadiyah Sumbar dan Muhammadiyah Singapura namun lahir dari guru yang sama yaitu Buya Hamka.

“Beliau pernah berpesan jika bola sudah di kaki jangan sampai bola itu mati. Artinya, jika diberi amanah jadi pimpinan jangan pernah menolak. Jika tidak sanggup, sampaikan saja secara langsung,” ujarnya.

Senada, Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sumbar Meiliarni Rusli menuturkan mengenai kesannya terhadap Buya RB Khatib. “Beliau adalah pelindung bagi Aisyiyah yang terus menjaga secara administrasi dan tidak pelit ilmu kepada kami tanpa diminta,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Tokoh Pers Sumatera Barat Musriadi Musanif juga turut menyampaikan kesannya terhadap sosok Buya RB Khatib. Menurutnya, Buya Khatib merupakan seorang literator yang memperkenalkan tradisi baru literasi Muhammadiyah. “Buya adalah seorang literator yang mencari wartawan, bukan dicari wartawan. Kader Muhammadiyah diminta berkiprah dalam bidang literasi,” tandasnya (RI).

 

Exit mobile version