PWM Jawa Tengah dorong RS PKU Karanganyar Lebih “Agresif” Melakukan Pengembangan

KARANGANYAR, Suara Muhammadiyah- Silaturahmi Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Pembina Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Serta Lembaga Hikmah, Rosihan, dalam Pleno Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Karanganyar, Majelis Pelayanan Kesehatan Umum (MPKU) beserta jajaran Direksi RS PKU Muhammadiyah Karanganyar diselenggarakan sabtu malam (18/03) bertempat di Hikmah Room rumah sakit tersebut.

Direktur RS PKU Karanganyar dr Aditya Nurcahyanto menyampaikan beberapa hal terkait perkembangan rumah sakit yang dipimpinnya, baik secara okupansi, manajemen maupun rencana pengembangannya. “Alhamdulillah berita menggembirakan yang bisa disampaikan dalam beberapa hari ini ada dua berita besar yang cukup memebanggakan. Pertama hari ini RS PKU Karanganyar bisa menambah asset berupa tanah sejumlah 1.700 meter sehingga total penambahan hinga saat ini sudah mencapai sekitar 5.000 meter, yang kedua pencapaian prestasi manajemen rumah sakit dalam hal akreditasi tingkat Paripurna dari Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS),” kata Aditya.

Rosihan menyambut positif dan memberikan apresiasi atas perkembangan RS PKU Muhammadiyah kebanggaan warga Karanganyar ini terkait pengelolaan dan juga prestasi dalam hal manajemen pengelolaan rumah sakit.

“Tentu ini membanggakan, selain memang sudah amanat UU RS no. 44/2009 dengan pencapaian predikat paripurna ini hebat, sekaligus menantang dalam mempertahankannya. Apalagi ini satu-satunya rumah sakit di Karanganyar yang berpredikat Paripurna,” tukasnya.

Lebih lanjut wakil ketua PWM Jawa Tengah yang juga dosen pada UNISULA ini mendorong manajemen RS PKU untuk segera memanfaatkan asset tanah yang telah dibelinya dengan membangun tambahan ruang layanan masyarakat.

“Kalau tadi sudah direncanakan untuk membangun menjadi 4 lantai segera saja dilaksanakan, kalau perlu jangan hanya 4 lantai tetapi 8 atau 12 lantai sekalian. Bukan apa-apa nyatanya rumah sakit sekarang selalu penuh dengan pasien di era BPJS ini,” kata Rosihan.

Menurutnya, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mengendalikan kondisi kesehatan keuangan lembaga, seberapapun investasi yang akan dilakukan dengan menggunakan dana pihak ketiga (pinjaman), hendaknya dilakukan namun dengan mengukur kondisi kesehatan keuangan.

“Makanya diperlukan menajemen pengelola rumah sakit dari kalangan orang muda-muda sehingga bisa lebih agresif dalam berinvestasi dan manajemen. Yang lebih penting, sinergi dengan persyarikatan, jangan sampai terjadi ketimpangan,” imbuh Rosihan.

Sementara itu Ketua PDM Karanganyar Muh Samsuri menyampaikan perihal implementasi semangat “AUM maju bersama persyarikatan dan persyarikatan maju bersama AUM”. Menurutnya, hal tersebut telah berjalan dengan baik di Karanganyar sehingga saat ini tidak ada lagi ketimpanganan dalam gerakan dakwah berkemajuan di Kabupaten Karanganyar.

“Semua guyub maju dan bergerak bersama dalam mencapai tujuan dakwah amar ma’ruf nahi munkar membesarkan persyarikatan Muhammadiyah,” kata Samsuri (MPI PDM Kra – JOe).

Exit mobile version