PANGKEP, Suara Muhammadiyah- Kanker Serviks masih menjadi penyebab kematian terbesar bagi para perempuan. Meski demikian, kesadaran bahkan pengetahuan akan penyakit tersebut masih rendah. Berangkat dari hal tersebut, ‘Aisyiyah menjadikan kesehatan reproduksi sebagai fokus perhatian. Salah satunya yaitu pencegahan kanker serviks dengan tes IVA dan papsmear yang merupakan salah satu isu yang terus disosialisasikan di kelompok perempuan dampingan ‘Aisyiyah yakni Bina Sakinah ‘Aisyiyah.
Salah satu cara yang ditempuh ‘Aisyiyah Pangkep untuk memaksimalkan program tersebut yakni dengan cara mendekatkan layanan dan memperluas jangkauan tes IVA. Bekerjasama dengan Dinas Kesehatan khususnya Puskesmas yang ada di aerah program, ‘Aisyiyah Pangkep terus melakukan pendekatan layanan dengan cara membuka konsultasi reproduksi dan pelayanan tes IVA di Pos Kesehatan Desa (Poskesedes) yang lebih dekat dengan tempat tinggal warga yang dilakukan oleh bidan puskesmas yang terlatih.
Koordinator Program MAMPU Aisyiyah Pangkep, Nhany Rahman mengatakan bahwa pendekatan layanan tersebut sudah berlangsung di beberapa desa salah satunya pelayanan tes IVA di Poskesdes Binangtoa oleh bidan Puskesmas Pundata Baji pada Selasa (21/3) dan merupakan kegiatan perdana dilakukan di daerah tersebut.
“Pelayanan IVA dan konsultasi kespro di Poskesdes merupakan hasil advokasi yang dilakukan ‘Aisyiyah kepada puskesmas, kami mendorong puskesmas untuk memberikan pelayanan lebih dekat untuk menjangkau perempuan usia subur,” ujarnya.
Menurut Nhany, pendekatan layanan tersebut dapat terlaksana dengan baik atas dukungan dari pihak puskesmas. “Dari pihak puskesmas sendiri, terutama Kepala Puskesmas Pundata Baji yakni Bapak Umar sangat bersemangat untuk melakukan penyuluhan tentang kanker serviks dan tes IVA di komunitas Bina Sakinah ‘Aisyiyah (BSA) Mattoanging,” jelasnya.
Pada saat penyuluhan, lanjut Nhany, bidan yang ada turut mengajak para ibu untuk melakukan tes IVA di Puskesmas. Kendati demikian, hanya dua orang yang bisa hadir mengingat jarak Puskesmas yang relatif jauh. Berangkat dari situlah inisiatif untuk membuka layanan di Poskesdes muncul. Lebih lanjut Nhany menjelaskan bahwa hal tersebut akan benar terlaksana dan dijadwalkan pelayanan kespro dan tes IVA secaraa rutin setiap hari Selasa di Poskedes Binangatoa. “Alhamdulillah saat hari pertama layanan kespro di Poskesdes sudah datang 10 perempuan yang ingin di tes IVA,” imbuhnya.
Disampaikan Nhany bahwa pendekatan layanan ini akan terus dikembangkan dan akan dibicarakan lebih lanjut dengan Dinas Kesehatan serta Puskesmas yang ada di Pangkep. Menurutnya, kedepan pihaknya akan membuat perjanjian serentak untuk Puskesmas dan masing-masing Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah yang masuk wilayah sasaran program.
“Yang jelas saat ini Poskesdes yang melayani IVA itu sudah ada sebelumnya Poskesdes Japing-Japing dan Poskesdes Jollo desa Bulu Cindea, yang terbaru adalah Poskesdes Binangatoa,” tuturnya.
Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari warga. Hal ini dibuktikan dengan antusiasme warga untuk mengikuti kegiatan tersebut. “Bahkan ada wilayah pesisir harus menempuh perjalanan 5 km lewat pematang sawah untuk sampai ke lokasi dan melakukan pemeriksaan di rumah warga pun mereka layani,” ungkap Nhany.
Nhany berharap, dengan adanya pendekatan layanan ini akan memberikan dampak positif bagi kesehatan reproduksi perempuan Pangkep. “Harapan dari kami dengan adanya pendekatan layanan ini akan semakin banyak perempuan yang sadar akan pentingnya tes IVA untuk mencegah kanker serviks pada perempuan,” tandasnya (Suri/ Yusri).