YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Pada Selasa, 21 Maret 2017 telah berlangsung salah kegiatan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Teknik UMY, Cabang IMM AR.Fakhruddin Kota Yogyakarta dilantai 2 masjid kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Kegiatan ini sangat menarik dan menggembirakan. Ada beberapa aktivis lintas gerakan terlibat aktif didalamnya, mulai dari kawan-kawan HMI UIN, kader IMM Cabang BSKM, Kepala Bidang Seni Budaya dan Olahraga (SBO) DPD IMM NTT, Sadiyah Siregar, serta dari kader IMM Fakultas Teknik UMY.
Semangat dan perjuangan mereka tak pernah surut sedikpun meski keadaan hujan gerimis mengguyur kampus UMY, yang dikenal kampus matahari. Tidak pernah terfikir sebelumnya kegiatan ini banyak mengundang kawan-kawan aktivis dari berbagai lintas gerakan serta dari berbagai macam pandangan yang berbeda, mereka antusias ikut serta dalam membedah lahirnya sastra indonesia yang di isi oleh Arif Rijali selaku Sekretaris Bidang (SEKBID) Seni Budaya dan Olahraga (SBO) DPD IMM DIY yang membahas sastra dan periodesasi sejarah sastra Indonesia. Dimulai dari masa kelahiran sastra Indonesia, masa perkembangan sastra Indonesia hingga perubahan sastra, serta angkatan-angkatan sastrawan Indonesia dari zaman ke zaman. munculnya sastra mulai terlihat dipermukaan awal tahun 1900, angkatan balai pustaka, angkatan pujangga baru, angkatan 45, angkatan 50-an, angkatan 60-an, hingga sampai pada angkatan kontemporer, yaitu angkatan 70-an hingga sekarang.
Arif Rijali mengutip dari salah seorang sosok budayawan yang sudah dikenal ditengah-tengah masyarakat, yakni Kuntowijoyo. Menurut Kuntowijoyo (dalam Yudiono,210:21) mengatakan bahwa sejarah masih kurang peminatnya, karena dianggap bukan barang mewah. Maka dari itu IMMawan Arif Rijali selalu berpesan diakhir acara kepada seluruh kader IMM khususnya kepada komisariat IMM Teknik UMY untuk selalu mencintai sejarah dan jangan sekali-kali melupakan sejarah. Karena menurut IMMawan Arif Rijali sejarah adalah sesuatu yang berharga dan sangatlah penting untuk disimak, dipelajari, lalu diamalkan kepada semua orang dan generasi muda yang akan datang, dalam menjaga keaslian karya-karya sastra sejarah Indonesia.
Arif Rijali, mengatakan bahwa sastra adalah sebuah cabang ilmu sastra yang mempelajari pertumbuhan dan perkembangan sastra suatu bangsa. Misalnya, sejarah sastra Inonesia, sejarah sastra jawa, sejarah sastra inggris.
Menurut Arif, sejarah sastra bisa menyangkut soal karya sejarah, pengarang, penerbit, pengajaran, kritik, dan lain sebagainya. IMMawan arif juga menambahkan bahwasannya belajar, menyimak dan terus mencari tahu dan memahami sastra indonesia itu adalah sesuatu hal yang luar biasa dalam menjaga kekayaan, dan khasanah yang sudah dimiliki oleh bangsa Indonesia, serta menjaga warisan karya-karya tulisan dari para sastrawan Indonesia.
Pembukaan acara “Bincang Sastra” kali ini diawali dengan pembacaan puisi yang dibacakan oleh kader IMM Teknik IMMawati putri, lalu dilanjutkan dengan pembacaan puisi yang kedua yang persembahkan oleh KABID SBO DPD IMM NTT (IMMawati Sadiyah Siregar),untuk semua kader IMM di Jogja khususnya kepada kader IMM Fakultas Teknik. IMMawati Sadiyah Siregar dalam membacakan puisinya sangat ekspresi dan menghayati dari puisi yang dibacakan. Para peserta dan penikmat puisi mendengarnya sangat menggelinding, dan merinding saking enaknya didengar. Dalam proses “Bincang Sastra“ berlangsung pemateri juga membawakan sebuah puisi karya Bara patyradja dan buku baru karya tulisan kaum merah, antologi puisi pembangunan yang berjudul “Lintingan Beton” yang sudah dilaunchingkan pada saat malam puncak acara milad IMM ke-53, yang diselenggarakan oleh PC IMM AR.Fakhruddin kota Yogayakarta.
Diakhir acara “Bincang Sastra” Arif Rijali dengan membacakan puisi karya Bara Pattyradja, yang berjudul Pacar Gelap Puisi dan buku antologi puisi karya kader IMM AR.Fakhrudin, buku puisi“ Lintingan Beton” dengan puisi yang berjudul kembang sepatu. (W.Arif Rijali)