YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Berkembangnya faham radikalisme, ekstemisme dan munculnya insiden-insiden teror yang mengatasnamakan dakwah menjadi tantangan permasahan dakwah yang harus dihadapi dengan seksama. Dalam rangka menjawab tantangan dakwah tersebut, Aisyiyah sebagai organisasi perempuan memiliki komitmen yang tinggi pada berbagai usaha perbaikan nasib bangsa, pencerahan, serta pemberdayaan umat Islam dan masyarakat. Salah satu cara yang ditempuh yakni dengan menyiapkan para mubalighat yang mampu menggerakkan roda persyarikatan dalam memajukan Indonesia berkemajuan.
Dalam rangka menyiapkan mubalighat yang berkualitas, Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah melalui Majelis Tabligh PP Aisyiyah menggelar Training of Trainer (TOT) Nasional pada Jumat-Ahad (24-26/3) di Hotel Satya Graha Yogyakarta. Kegiatan bertajuk “Perempuan Berkemajuan, Mengasah Kompetensi Mubalighat Untuk Dakwah Pencerahan” ini diikuti oleh seluruh perwakilan Pimpinan Wilayah Aisyiyah di seluruh Indonesia. Selain itu, hadir pula Rektor UMS terpilih Sofyan Hanif, Perwakilan BPH UAD dan Unisa, serta perwakilan Madrasah Mu’allimaat.
Ketua Majelis Tabligh PP Aisyiyah, Kholifah dalam sambutannya mengatakan bahwa guna menghadapi tantangan bangsa di era saat ini serta mewujudkan Indonesia khususnya masyarakat Islam yang baik, perlu spirit untuk menggali ilmu serta mengamalkan atau mengajarkan kepada masyarakat melalui pengajian. “Kekuatan Aisyiyah di akar rumput adalah adanya pengajian yang dikelola Majelis Tabligh. Tidak satupun gerakan Aisyiyah termasuk amal usahanya tanpa melibatkan kegiatan pengajian,” ujarnya.
Menurut Kholifah, untuk mengimbangi kebutuhan mubalighat Aisyiyah di seluruh Indonesia diperlukan pelatihan yang intensif. Oleh karenanya TOT bagi para mubalighat ini menjai sesuatu yang penting untuk dilaksanakan mengingat perlunya menyiapkan tenaga pelatih yang berkualitas.
“Mubalighat Aisyiyah sebagai ujung tombak organisasi dalam melaksanakan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar senantiasa dituntut untuk meningkatkan kualitas dakwahnya agar mampu menjawab persoalan serius yang terjadi sekarang ini,” pungkasnya.
Senada dengan hal tersebut, Ketua Umum PP Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini menyampaikan bahwa TOT ini menjadi sesuatu yang penting untuk menyatukan persepsi para Pimpinan Majelis Tabligh khususnya yang akan mengelola dan memajukan para mubalighat.
“Kita ingin meneguhkan bahwa Aisiyiyah merupakan gerakan yang bermisi luhur dan punya landasan untuk bergerak. Pengetahuan dalam teks dan konteks harus didalami Aisyiyah agar mampu menjawab tantangan berdasarkan dari roda-roda pikiran Aisyiyah yang diyakini. Oleh karena itu, Majelis Tabligh di dalam caranya harus lebih canggih,” tandasnya (Yusri).