BATAM, Suara Muhammadiyah-Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyatakan bahwa untuk melahirkan kader berkemajuan, maka dibutuhkan kesungguhan dan kesabaran. Dengan dua kunci itu yang dijalankan dengan tekun dan istiqamah, maka Muhammadiyah akan mampu melahirkan kader-kader terbaik di semua lini kehidupan.
“Kader berkemajuan hakikatnya adalah kader yang memiliki kesungguhan dan kesabaran dalam menjalankan misi organisasi,” tutur Haedar saat menyampaikan tabligh Akbar Muhammadiyah Kepulauan Riau yang bertema “Mewujudkan Penguatan Kader Untuk Muhammadiyah Berkemajuan” yang berlangsung di Batam, Sabtu (25/03).
Makna kesungguhan dalam hal ini, menurut Haedar adalah kekuatan lahiriyah dan batiniyah untuk terus berjuang dalam menegak visi dan cita-cita organisasi mencapai Indonesia Berkemajuan dan Islam Berkemajuan.
Menurut Haedar, para kader berkemajuan akan senantiasa berjuang dan bergerak bukan karena faktor ‘ghanimah’ atau jabatan, namun mewujudkan mimpi dan visi bedar dakwah Islam. “Jika dalam gerakan lemah, maka perlu dipertanyakan kahekat kekaderan dia, karena sesungguhnya kader itu dalam istilah darwin yang memiliki struggle for live. Semangat untuk hidup dan semangat untuk berjuang,” katanya
Kemudian jika telah bersungguh-sungguh, sebut Haedar, maka perlu juga dibangun kesabaran dalam menjalankan hingga mencapai sebuah hasil. Sebab jika berjuang tidak sabar, akan cepat putus asa. “Bagi kader berkemajuan tidak ada kata putus asa. Sebab memiliki tingkat kesabaran yang sudah matang,” ungkap Haedar.
Haedar juga berpesan, bahwa membangun persyarikatan harus dengan semangat yang tinggi. Apalagi Batam adalah daerah mayoritas muslim. Haedar membandingkan dengan Papua yang muslim dan Muhammadiyah nya minoritas, namun memiliki kerja-kerja yang besar. Sehingga bisa mendirikan perguruan tinggi dan rumah sakit.
Hadir dalam kegiatan itu lebih dari 500 peserta perwakilan seluruh PDM se-Kepulauan Riau, wakil walikota Batam, anggota DPD RI, DPRD Batam, kepala dinas se-Batam dan seluruh ortom Muhammadiyah.
Tablig akbar itu juga diikuti dengan penandatangan MoU antara Suara Muhammadiyah dan ketua PDM se-Kepulauan Riau. Diwakili oleh Pemimpin Perusahaan Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari dan ketua PDM. MoU itu dimaksudkan untuk membangun kemitraan distribusi majalah resmi persyarikatan Muhammadiyah dan pengangkatan koresponden Majalah Suara Muhammadiyah se-Kepri. (Ribas/Th)