BATAM, Suara Muhammadiyah-Dengan statusnya sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas, wilayah Batam dan Kepulauan Riau menjadi pangsa pasar yang sangat potensial dilirik. Daya tarik Batam juga terbuka untuk memasarkan dakwah Muhammadiyah, terutama melalui media.
Melihat situasi itu, Suara Muhammadiyah (SM) langsung bergerak cepat merespon peluang guna memperluas jaringan distribusi dan membentuk jaringan koresponden SM di wilayah Kepri. Hal itu dikatakan Pemimpin Perusahaan Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari, dalam acara penandatangan MoU antara Suara Muhammadiyah dengan 7 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PDM) se-Kepulauan Riau di Kota Batam, Sabtu (25/03).
Prosesi penandatangan ini turut disaksikan langsung oleh ketua umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Walikota Batam, pimpinan PWM, anggota DPD RI, DPRD Kota Batam dan lebih dari 500 warga Muhammadiyah se-Kepulauan Riau. Acara penandantangan MoU ini merupakan salah satu rangkaian dari acara Tablig Akbar Muhammadiyah PDM Batam.
Penandatangan MoU ini, menurut Deni merupakan sebagai langkah awal untuk mengembangkan SM di wilayah Kepri sekaligus sebagai pintu masuk untuk pengembangan SM kawasan Asia Tenggara. Suara Muhammadiyah dalam waktu dekat akan segera mendobrak pangsa pasar beberapa negara Asia Tenggara.
Deni berharap, seluruh warga Muhammadiyah dan pemerintah setempat dapat memback-up pengembangan Suara Muhammadiyah di wilayah Batam maupun Kepri. Semua produk Suara Muhammadiyah diharapkan bisa menjadi pilihan bagi semua warga Muhammadiyah.
Dalam kesempatan itu, Ketua PDM Batam, Ermantiaz, mengatakan MoU ini sebagai cikal bakal untuk mengembangkan potensi bisnis sekaligus media Muhammadiyah. “Kedepan, kami berharap akan ada langkah-langkah taktis untuk terus mengembangkan potensi ini,” ujarnya menyambut positif kerjasama ini (Ribas).