PATI, Suara Muhammadiyah-Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyatakan bahwa Persyarikatan Muhammadiyah dengan semangat Islam Berkemajuan, memiliki peranan penting dalam membangun peradaban. Dalam melintasi berbagai tempat dan waktu, Muhammadiyah senantiasa memberikan konstribusi untuk memajukan bangsa.
“Kehadiran Muhammadiyah tidak lain adalah rahmatan lil alamin. Kehadiran Muhammadiyah tidak lain adalah untuk menghadirkan din al-hadlarah. Kehadiran Muhammadiyah tidak lain adalah untuk membangun peradaban,” kata Haedar Nashir dalam acara Tabligh Akbar Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pati, di Lapangan Sokolilo Pati, Selasa (28/3).
Menurutnya, di berbagai tempat, Muhammadiyah hadir untuk memberi manfaat dan tidak sekedar mengutuk keadaan. Haedar mencontohkan kehadiran Muhammadiyah di wilayah Indonesia Timur. “Walikota Jayapura yang sekarang, non muslim, itu lulusan sekolah Muhammadiyah,” katanya. Melalui sekolah dan universitas Muhammadiyah, masyarakat di wilayah terluar di Indonesia Timur bisa memperoleh akses pendidikan yang memadai sesuai dengan amanat konstitusi.
“Di Sorong kita punya binaan Kokoda, suku terbesar di Papua. Di tempat seperti itu yang luas dan kaya, banyak tidak punya lahan. Mereka kita ajarkan bertani dan beternak. Alhamdulillah sekarang terus berkembang,” ujarnya. “Dan sekarang berdiri ranting Muhammadiyah Kokoda,” kata Haedar.
Dakwah Muhammadiyah menujukkan wajah yang rahmatan lil alamin. Tidak memaksa, namun memberikan pelayanan nyata. “Saya ingin memberi contoh betapa kehadiran Muhammadiyah dengan semangat keislaman tadi ingin membangun peradaban,” ujarnya. Dengan semangat itu, Muhammadiyah siap bekerja sama dengan siapa pun. “Kehadiran Muhammadiyah bukan menjadi ancaman bagi siapapun,” ungkapnya.
Haedar mengingatkan bahwa bagi warga Muhammadiyah, kualitas harus lebih diutamakan dibandingkan dengan kuantitas. “Muhammadiyah mungkin dalam segi jumlah kalah dari yang lain, tetapi insyaallah lebih bermakna dan bermanfaat,” katanya.
Semangat untuk terus memberi manfaat sebesar-besarnya, kata Haedar, harus terus menjadi pegangan seluruh warga Muhammadiyah dan bahkan ditularkan kepada masyarakat luas. “Semangat itu harus menjadi inspirasi terus-menerus yang menyala pada diri kita,” kata Haedar (Ribas/Th).