YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah– Sebagaimana pepatah “banyak jalan menuju Roma”, siswa-siswi SMP Muhammadiyah Moyudan (Muhidan) juga memiliki cara unik dalam belajar bahasa Inggris. Umumnya siswa belajar di dalam kelas dengan metode menghafal dan diberi tugas secara tertulis, namun siswa-siswi yang tergabung dalam English Club Muhidan ini justru belajar “ngomong” langsung dengan turis mancanegara untuk memahami dan memperlancar berbahasa Inggris. Tepatnya siswa siswi Muhidan, Sleman, Yogyakarta ini, sembari bertamsya ke Candi Prambanan, mereka memberanikan diri mengajak turis “ngobrol” santai menggunakan bahasa internasional tersebut baru-baru ini.
Sesekali siswa-siswi Muhidan tampak canggung, gugup, dan malu, menyapa para turis yang ada di sana. Sebagian besar siswa berdialog dengan bergerombol karena takut salah mengucapkan kata dalam bahasa Inggris, tapi ada satu, dua, siswa yang tampil percaya diri saat berbincang dengan turis, walau bahasa yang digunakan lebih banyak menggunakan bahasa isyarat. “tidak apa-apa nak, yang penting pede,” kata salah satu guru menyemangati murid-muridnya.
Berjalanya waktu, rasa percaya diri anak-anak Muhidan mulai terlihat. Mereka tidak lagi bergerombol justru sibuk berlomba mencari target masing-masing untuk dijadikan lawan berbicara bahasa internasional itu. “Hallo Miss, where do you come from,” tanya salah satu siswa kepada turis yang melintas di depanya.
Turis itupun menjawab pertanyaan siswa tersebut sembari senyum. Bermula dari itu, percakapan dua orang beda negara itu dimulai. Memang tidak lama dialog di antara keduanya berlangsung, tapi sejak itu, setidaknya siswa-siswi muhidan mulai percaya diri untuk berbahasa asing.
Tujuan utama dari kegiatan belajar bahasa inggris di Candi Prambanan hari itu, terang Istajib salah satu guru pendamping siswa, sebagai bagian dari persiapan anak untuk pementasan drama berbahasa Inggris dalam rangka semarak Milad sekolah yang ke-53. “Milad sekolah nanti akan menampilkan drama berbaha Inggris. Sengaja kami ke sini untuk memperlancar dialog dan menumbuhkan kepercayaan diri siswa,” ujarnya
Tri Muriana Budianto Kepala SMP Muhidan mengaku senang dan sangat mendukung kegiatan itu. Menurutnya, kegiatan semacam ini dapat mengasah keterampilan siswa sekaligus wahana siswa untuk bertukar pikiran. “Kegiatan serupa ini perlu digalakkan,” pungkasnya (gsh).