Milad 103 Aisyiyah, Usung Tema Kemuliaan

Milad 103 Aisyiyah, Usung Tema Kemuliaan

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Memasuki abad ke 2, Aisyiyah sebagai salah satu organisasi otonom bagi wanita Muhammadiyah yang didirikan di Yogyakarta pada 27 Rajab 1335 H bertepatan dengan 19 Mei 1917 oleh Nyai Ahmad Dahlan telah memberikan corak tersendiri dalam ranah sosial, pendidikan, kesehatan, dan keagamaan yang selama ini menjadi titik tolak gerakannya. Gerakan Aisyiyah dari waktu ke waktu terus berkembang dan memberikan manfaat bagi peningkatan dan kemajuan harkat dan martabat perempuan Indonesia, di antaranya dengan adanya wujud amal usaha yang terdiri atas ribuan taman kanak-kanak, sekolah dasar, hingga perguruan tinggi.

Dalam rangka Milad Aisyiyah ke 103, Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah akan menggelar resepsi Milad pada 19 Mei 2017. Kegiatan yang direncanakan akan digelar di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini, mengusung tema “Memuliakan Martabat Umat, Berkiprah Memajukan Bangsa”.

“Tema ini sesuai dengan situasi kondisi, dan konteks kita. Sekaligus juga sebagai ikhtiar Aisyiyah untuk memulai abad kedua,” tutur Ketua Umum PP Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini kepada suaramuhammadiyah.id pada Jumat (24/3).

Disampaikan Noordjannah bahwa misi dakwah Aisyiyah yakni gerakan amar makruf nahi mungkar untuk menjadikan rahmatan lil alamin sehingga nilai-nilai yang diajarkan adalah nilai-nilai yang saling memuliakan. Kendati demikian, Noor memaparkan ketimpangan yang terjadi pada saat ini. Menurutnya, kemuliaan manusia, insan, rakyat di banyak tempat masih terpinggirkan.

“Misalnya ketidakadilan merajalela di mana-mana, tidak berdaulat, kita sebagai negara besar banyak dikendalikan oleh pihak lain sementara rakyat yang seharusnya berdaulat mereka tidak berdaulat. Rakyat yang seharusnya mendapatkan kesejahteraan dari apa yang dimiliki ternyata ada banyak masalah,” paparnya.

Berangkat dari hal tersebut, Aisyiyah memandang bahwa kemuliaan rakyat harus menjadi tanggung jawab semua komponen, utamanya adalah negara dalam konteks kesejahteraa rakyat.

“Jadi, kemuliaan umat itu adalah kemuliaan manusia. Nah, Aisyiyah ikut bergerak dan berkontribusi dalam usaha-usaha pemuliaan umat sampai sekarang, dan kedepan akan terus menjadi agenda-agenda yang lebih strategis,” tandas Noor (Yusri).

Exit mobile version