Muhammadiyah Terus Berkomitmen Membantu Tugas Negara, Karena Alasan Ini

Muhammadiyah Terus Berkomitmen Membantu Tugas Negara, Karena Alasan Ini

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyatakan bahwa Persyarikatan Muhammadiyah telah berkomitmen untuk terus melakukan kerja-kerja cerdas dan ikhlas dalam rangka membangun peradaban. Rutinitas pekerjaan yang dilakukan oleh Muhammadiyah, terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan layanan sosial sebenarnya merupakan tugas konstitusional yang diemban oleh negara.

“Mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan bangsa, mengolah alam untuk kesejahteraan masyarakat, itu tugas negara,” kata Haedar Nashir saat meresmikan Gedung 3 SMK Muhammadiyah 1 Imogiri yang menjadi salah satu sekolah rujukan nasional, Rabu (29/3).

Menurut Haedar, Muhammadiyah bisa saja tidur nyenyak dan membiarkan kondisi bangsa dalam ketertinggalan. Namun, Muhammadiyah tidak melakukan hal itu. Muhammadiyah memilih jalan sunyi untuk menyalakan harapan dan membuat perubahan.

Mengapa Muhammadiyah bersusah payah melakukan berbagai upaya untuk memajukan bangsa? Haedar memberikan beberapa alasan. Pertama, tugas untuk memajukan bangsa juga menjadi tugas setiap warga negara. “Nah, warga Muhammadiyah melakukan tugas ini secara kolektif,” katanya.

Kedua, Negara memiliki keterbatasan dalam banyak hal. Terlebih di wilayah Indonesia yang sangat luas, negara tidak bisa selalu hadir dan melakukan semua tugas-tugasnya. Oleh karena itu, Muhammadiyah hadir untuk membantu meringankan beban yang ditanggung oleh pemerintah atau negara.

Ketiga, tugas-tugas yang diemban oleh Muhammadiyah merupakan bagian dari tanggung jawab moral Muhammadiyah. “Tanggung jawab moral karena Muhammadiyah ikut mendirikan republik ini,” kata Haedar. Setelah mendirikan, Muhammadiyah tidak bisa membiarkan negara ini terombang-ambing dan dalam kondisi tertinggal. Karena itu, Muhammadiyah yang sejak awal telah berjuang memerdekakan negara ini ikut serta mengisi dan memajukan Indonesia pasca merdeka.

Oleh karena itu, Haedar menyatakan bahwa pemerintah tidak boleh mengabaikan Muhammadiyah dan menghambat kerja Muhammadiyah. Sebaliknya, antara Muhammadiyah dan pemerintah serta kekuatan bangsa lainnya harus saling bermitra dan bekerjasama. Dengan kemandiriannya, Muhammadiyah pada dasarnya bisa berdiri sendiri tanpa harus merepotkan pemerintah.

Menurut Haedar, jika ada yang menghambat kerja-kerja Muhammadiyah, maka akan membawa kerugian bagi semua. “Jika menghambat kerja-kerja Muhammadiyah, maka yang rugi adalah bangsa dan negara serta pemerintah itu sendiri,” kata Haedar yang juga memberikan apresiasi kepada pemerintah yang telah membangun kerjasama dengan baik selama ini (Ribas).

Exit mobile version