TEGAL, Suara Muhammadiyah– Pondok Pesantren Muhammadiyah Kab Tegal melaunching Ahmad Dahlan Mart (Ahda Mart) yang merupakan swalayan yang memberdayakan perekonomian warga di sekitar lingkungan Ponpes Ahmad Dahlan.
Peresmian dilakukan oleh Pengasuh Ponpes Muallimin Jogjakarta, Ahmad Muhadjir yang hadir sebagai pembicara pengajian. Kegiatan yang dihadiri ribuan warga dan simpatisan Muhammadiyah tersebut juga dimeriahkan pertunjukan kesenian dan bela diri para santri.
Toko Muhammadiyah (TokoMu) sebagai konsep pemberdayaan perekonomian masyarakat, ditargetkan bisa berdiri di setiap cabang yang ada di lingkungan organisasi Muhammadiyah di Kabupaten Tegal.
Wakil Bendahara Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Moh Ridho, menjelaskan, Muhammadiyah harus menggerakkan perekonomian bangsa agar tidak semakin terpuruk. Menurutnya, konsep swalayan TokoMu merupakan wadah yang tepat di tengah semakin merebaknya minimarket modern yang cenderung mematikan perekonomian masyarakat.
“Ada tiga pilar kekuatan Muhammadiyah, yaitu pendidikan, kesehatan dan perekonomian. Kini, saatnya untuk memperkuat perekonomian melalui wadah-wadah yang sudah disiapkan,” ungkap Ridho saat kegiatan Hari Bermuhammadiyah yang digelar di Ponpes Ahmad Dahlan, Balapulang, Kabupaten Tegal, Ahad (26/3).
Lebih lanjut, dalam waktu dekat, Kabupaten Tegal juga akan menyatukan para pengusaha atau wirausahawan-wirausahawan lewat pembentukan Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM). Keberadaan JSM merupakan sarana untuk menyatukan visi guna memajukan perekonomian.
Sementara itu, seiring dengan konsep pemberdayaan ekonomi, upaya menghimpun zakat, infak dan sodakoh juga akan dioptimalkan melalui Lazis Muhammadiyah (Lazismu). Lembaga tersebut, pada tahun ini ditargetkan bisa menghimpun dana sebesar Rp 1 miliar.
“Ada delapan golongan yang berhak menerima zakat. Jika lembaga amil zakat di kampung paling banter hanya bisa menyalurkan zakat untuk golongan fakir dan miskin saja, maka Lazismu berkomitmen untuk menyalurkan zakat untuk semua golongan (delapan golongan) yang berhak menerimanya,” papar Ridho (Hendra Apriyadi).