PALU, Suara Muhammadiyah- Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provinsi Sulawesi Tengah menggelar pertemuan dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia (RI), Muhadjir Effendy pada Minggu (23/3). Dalam pertemuan yang digelar di Palu ini, dua sekolah Muhammadiyah di Palu menerima bantuan berupa satu set komputer dari Mendikbud RI.
Dalam kunjungannya, Mendikbud RI juga meresmikan penggunaan ruang kelas, peluncuran majalah sekolah Mountz, serta peresmian operasional Bank Sekolah bekerjasama dengan BNI Syariah Palu.
PWM Sulteng, Ahmad Dahlan mengungkapkan bahwa pertemuan yang dilakukan pihaknya dengan Mendikbud merupakan suatu momentum yang telah dirindukan sejak beberapa bulan lalu. “Ini penantian dari beberapa bulan lalu yang belum terlaksana,” ujarnya.
Lebih lanjut Ahmad menjelaskan bahwa PWM Sulteng memiliki wilayah kerja di 13 Kabupaten dan Kota yang telah melaksanakan Musyawarah Daerah (Musyda) beberapa waktu lalu. Tak hanya itu, ia menceritakan bahwa pihaknya telah melaksanakan beberapa program seperti pengajian rutin, pengajian khusus pemuda, amal usaha, sekolah dan perguruan tinggi yang jumlahnya sebanyak 51 unit di semua tingkatan.
“Untuk sekolah yang dikelola Aisyiyah sebanyak 131 unit serta dua perguruan tinggi yakni Universitas Muhammadiyah di Palu dan Luwuk,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mendikbud Muhadjir Effendy menyerahkan masing-masing satu set komputer kepada sekolah SMP dan SMA Muhammadiyah di Palu. “Semoga bantuan ini bisa memberikan manfaat,” tuturnya.
Disampaikan Muhadjir, diharapkan sekolah Muhammadiyah dapat memiliki keunggulan sebagai sekolah swasta sehingga pilihan orang tua untuk menyekolahkan anaknya di Muhammadiyah dikarenakan adanya keunggulan tersebut, bukan alasan pada umumnya karena ditolak sekolah negeri.
“Untuk bantuan ruang kelas baru, silahkan dimasukkan permohonannya. Mudah-mudahan semuanya bisa dibantu,” tukasnya.
Sementara itu, Gubernur Sulteng Longki Djanggola memberikan apresiasi terhadap geliat Muhammadiyah di Sulteng. Menurutnya, Muhammadiyah di Sulteng telah banyak memberikan kontribusi untuk pembangunan daerah di semua aspek.
“Visi organisasi Muhammadiyah yakni pendidikan, kesehatan, dan dakwah juga sejalan dengan visi pemerintah Sulteng,” ujarnya.
Muhadjir menambahkan, warga dan simpatisan Muhammadiyah hendaknya mendukung dan membantu pengembangan lembaga pendidikan yang diasuh Muhammadiyah. Ia juga mengatakan bahwa pendidikan kejuruan di SMK harus mendapat perhatian. Ke depan SMK harus lebih gencar dan terus meningkatkan kualitas untuk mampu menjadi tenaga yang handal dan berdaya asing.
“Tidak perlu gembar-gembor, tapi sekolah sudah berdiri. Itu ciri warga Muhammadiyah dalam berkhidmat,” tandasnya (R010/ Yusri).