YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Dalam rangka mendorong pencapaian penanggulangan penyakit Tuberkulosis (TB) di Indonesia, Community TB Care Aisyiyah Yogyakarta dituntut untuk menjadi agen penggerak untuk mendapatkan dan menggalang dukungan yang lebih luas dari berbagai pihak. Setelah sukses dalam gerakan ketuk pintu rumah warga, kali ini sebagai puncak dari TB Day, Community TB Care Aisyiyah bersama dengan MPKU, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Yogyakarta, LSBO, dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) menggelar Talkshow dan Deklarasi Penanggulangan & Pencegahan TB-HIV di Kota Yogyakarta.
Deklarasi dan Talkshow bertajuk “Kondisi TB di Yogyakarta, Pentingnya Memeriksakan Diri & Mengobati Sampai Tuntas” ini digelar di Lapangan Sewandanan Pakualaman pada Sabtu, (1/4). Kegiatan deklarasi dibuka oleh PJ Walikota Yogyakarta, Sulistyo dengan dihadiri oleh ratusan peserta yang terdiri atas kepala sekolah dan guru dari Perguruan Muhammadiyah mulai dari TK, SD, SMP, dan SMA, perwakilan instansi kesehatan, serta tamu undangan.
Tampil sebagai narasumber yakni Ketua PDM Yogyakarta Akhid Widi R, Dokter dari Dinas Kesehatan yang juga merupakan MPKU PDM Yogyakarta Tri Kusumo Bawono, serta dokter RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Yusrizal.
PJ Walikota Yogyakarta, Sulistyo dalam pembukaannya mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk terus berkomitmen dalam gerakan penanggulangan TB HIV. Menurutnya, dukungan dan peran seluruh komponen melalui peran gerakan TB-HIV harus menjadi komitmen bagi semua aspek.
“Mulai hari ini, mari singsingkan lengan baju sesuai dengan ruang lingkup dan ruang kerja masing-masing demi tercapainya Yogyakarta bebas TB dan HIV. Karena itu, deklarasi ini hendaknya kita jadikan momentum untuk bekerja keras mempercepat penanggulangan dan pencegahan TB-HIB di Yogyakarta,” tegasnya.
Senada dengan hal tersebut, Ketua PDM Yogyakarta Akhid Widi R menuturkan perlunya sinergi berbagai pihak dalam upaya penanggulangan penyakit tersebut. Untuk itu, pihaknya bekerjasama dengan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) untuk memberikan arahan dan edukasi tentang penyakit TB.
“Untuk penanganan perlu proses yang panjang. Untuk itu, kami bekerjasama dengan Majelis Dikdasmen yang punya sekolah-sekolah agar dapat memberikan arahan di sekolah,” ujarnya.
Muhammadiyah, lanjut Akhid, juga mempunyai peranan dan kesempatan dalam syiar Muhammadiyah. Menurutnya, hal ini merupakan bagian dari dakwah terlebih mengingat hal tersebut juga merupakan bagian dari dakwah Muhammadiyah yang telah banyak dilakukan dan merupakan implementasi dari Surat Al Maun.
“Muhammadiyah punya kesempatan untuk menyelipkan dalam dakwahnya. Dan pada dasarnya, Muhammadiyah dan Aisyiyah telah melakukan wujud nyata dan langsung dalam peningkatan kesehatan sebagai penjabaran dari Surat Al Maun,” tandasnya (Yusri).