YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- 852 wisudawan diluluskan oleh Universitas Ahmad Dahlan (UAD) hari ini, Sabtu (1/4). 3 di antaranya merupakan mahasiswa asing yang terdiri dari 2 wisudawan yang berasal dari Tiongkok dan 1 wisudawan asal Thailand. Rektor UAD Kasiyarno menerangkan bahwa selama ini, UAD telah meluluskan 500 lebih wisudawan asal Tiongkok.
“Alumni UAD bukan hanya ada di dalam negeri tapi juga internasional,” terangnya di Hall A Gedung Jogja Expo Center (JEC).
Selama ini UAD terus memperluas kerjasamanya dengan berbagai universitas di luar negeri dan membangun kemitraan dengan pertukaran ataupun penguatan akademik lainnya. Bahkan, sudah tidak terhitung berapa jumlah lulusan dari prodi Sastra Inggris UAD yang berkarir, mengajar bahasa di negara-negara tetangga. Dalam periode wisuda kali ini, Kasiyarno juga menerangkan bahwa ada 8 lulusan dari Magister Pendidikan Bahasa Inggris yang merampungkan thesisnya di Universitas Saint Anthony, Filipina yang juga salah satu mitra internasional UAD.
“Mahasiswa Sastra Inggris kami benum untuk menjadi pengajar di luar negeri. Ada 15 sekolah di Thailand yang telah menjadi tujuan dari para alumni Sastra Inggris UAD hingga saat ini,” tukasnya.
Kasiarno mengharapkan dengan ilmu pengerathuan, teknologi dan keterampilan lain yang didapatkan dari UAD, para lulusannya mampu memanfaatkannya sebagai alat dalam menyesuaikan diri dalam perubahan zaman yang kian cepat.
“Kemajuan zaman akan terus berkembang, tuntutan masyarakat pun akan terus berkembang, sehingga kita bisa menyesuaikan diri dan bisa melayani masyarakat. Kesuksesan di dunia dan di akhirat akan diraih dengan penguasaan ilmu pengetahuan,” pesannya.
852 wisudawan tersebut berasal dari 30 prodi S1 dan 6 dari 10 prodi jenjang S2. Program pascasarjana UAD hingga kini telah meluluskan sebanyak 1000 alumni. Seperti di tahun-tahun sebelumnya, UAD turut memberikan apresiasi kepada sejumlah lulusan berprestasinya baik di bidang akademik maupun non-akademik.
Kali ini, lulusan terbaik dari program Sarjana diraih oleh Fajar Mahmudi yang lulus dengan IPK 3.97 dari prodi Tafsir Hadits. Pria asal Palangkaraya yang juga hafiz al-Qur’an ini sehari-hari menjadi santri dan pengajar di Pondok Pesantren Tahfidz al-Qur’an Harun Asy-syafii di Brontokusuman, Yogyakarta. Sebelumnya, Fajar pernah menimba ilmu di Pondok Pesantren Darussalam Gontor dan juga Cordoba Academy, Ilmu Riwayat Hadits Malaysia. Baginya, mengajar dan berdakwah merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan dari dirinya. Walaupun disibukkan dengan segudang aktifitas di pondok, namun Fajar yakin, bahwa apa yang dilakukannya akan menebar kebaikan dan manfaat bagi orang lain.
“Dari pada mengerjakan yang tidak bermanfaat, lebih baik saya mencoba mengerjakan yang bermanfaat bagi orang lain, mengajar dan berdakwah misalnya,” terangnya.
Sedangkan lulusan terbaik kedua dari program Sarjana diraih oleh Citra Suci Wahyuningtyas dari prodi Manajemen, lulusan terbaik ketiga oleh Kiki Rahmawati dari prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan lulusan Pascasarjana terbaik oleh Ade Irma dari Magister Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) (Th).