Ketum PP Muhammadiyah dan Mendikbud Letakkan Batu Pertama Universitas Muhammadiyah Wakatobi

Ketum PP Muhammadiyah dan Mendikbud Letakkan Batu Pertama Universitas Muhammadiyah Wakatobi

WAKATOBI, Suara Muhammadiyah-Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendi melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung Universitas Muhammadiyah Wakatobi (UMW), Ahad (2/4).

Peletakan batu pertama ini turut dihadiri oleh Bupati Wakatobi Arhawi, Wakil Bupati Wakatobi Ilmiati Daud, Sekda Wakatobi Muh. Ilyas Abibu, Lanal Sultra, Kapolres Wakatobi dan sejumlan kepala SKPD.

Haedar mengatakan bahwa peletakan batu pertama itu sebagai bukti kerja keras Muhammadiyah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pembangunan sekolah dan universitas hingga ke pelosok Indonesia tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia, khususnya di Sulawesi Tenggara. “Harapannya dengan adanya PTM di Wakatobi akan turut memajukan Wakatobi dalam bidang pendidikan,” tuturnya.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Wakatobi, Zakaria mengatakan, sejak tahun 2011, PDM setempat telah mengusulkan pendirian UMW. Namun, usulan itu belum bisa segera diwujudkan karena terkendala oleh keterbatasan tenaga pengajar serta urusan keuangan.

“Kita terkendala 60 dosen yang harus dipersiapkan saat mendirikan Universitas, sehingga dengan adanya MoU antara Pemda Wakatobi bersama UAD Yogyakarta dan UM Kendari bisa mempermudah pendirian UMW,” katanya.

Zakaria menyatakan bahwa pihaknya sangat berbangga dengan kehadiran ketua umum PP Muhammadiyah dan Mendikbud untuk melakukan peletakan batu pertama pembangunan UMW. Universitas ini diharapkan bisa menjadi pusat keunggulan Muhammadiyah di Wakatobi dan membantu masyarakat untuk memperoleh akses pendidikan.

“Kami sangat berharap pembangunan UM Wakatobi dapat dipercepat. Karena setiap tahunnya ratusan masyarakat Wakatobi keluar daerah untuk berkuliah, dengan adanya UM Wakatobi maka dapat membantu pendidikan di Wakatobi dalam jenjang perguruan tinggi,” kata Zakaria (Ribas).

 

Exit mobile version