TEGAL, Suara Muhammadiyah- Salah satu hasil keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makasar yaitu Muhammadiyah akan lebih menguatkan pilar ke-3 yakni Pilar Ekonomi dari dua pilar sebelumnya yang sudah mapan yaitu Pilar Pendidikan dan Kesehatan. Gebrakan baru ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap bangsa dalam pengembangan ekonomi ummat dan menjadi sebuah kekuatan ekonomi bangsa. Sebagai implementasi dari keputusan tersebut, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tegal telah membentuk jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM) Tegal. Demikian disampaikan Ketua PDM Kabupaten Tegal, Arif Azman dalam rapat perdana JSM yang digelar pada Ahad (26/3) di Ponpes Ahmad Dahlan Balapulang.
Adapun agenda dalam rapat tersebut yakni pembentukan pengurus JSM, serta perencanaan launching sekaligus pelatihan bagi pengurus dan anggota yang akan dilaksanakan pada 29 April 2017 mendatang.
JSM, kata Arif, merupakan sebuah komunitas yang menghimpun para pengusaha yang berlatar belakang Muhammadiyah. Menurutnya, JSM ini diharapkan dapat bersinergi dengan Lazismu dan BTM milik persyarikatan mengingat tujuannya akan seiring sejalan sehingga saling menguatkan agar bisnis mendapatkan keberkahan dan dakwah Islam berjalan lancar. “Oleh karena itu, diharapkan dapat mempererat ikatan di antara sesama pelaku usaha saudagar Muhammadiyah,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, disepakati kepengurusan JSM secara lengkap yang terdiri atas Syamsul Huda sebagai Ketua, Komari sebagai Sekretaris, Noval Husein sebagai Wakil Sekretaris, dengan Bendahara dan Wakil Bendahara yaitu Agus Lazwar dan Akhmad Malik, serta beberapa divisi lainnya.
Ketua terpilih, Syamsul Huda menuturkan bawa dalam Islam, kesuksesan tidak diterjemahkan melalui sisi dunia semata namun juga berorientasi pada kehidupan di akhirat. Menurutnya, dalam berbisnis juga dituntut untuk meluruskan niat agar dapat memberikan manfaat bagi orang lain, “Insya Allah kita juga akan diberi lebih oleh Allah,” tambahnya.
Huda menambahkan, salah satu upaya mencapai kesuksesan di dunia adalah bekerja. Hal ini meneladani Rasulullah SAW yang merupakan sosok yang patut dijadikan contoh pengusaha sukses yang menekuni bisnis perdagangan.
“Selain mengajarkan bagaimana seorang Mukmin mencari rejeki yang halal, beliau juga memberikan contoh bagaimana sebaiknya bisnis tersebut dijalankan demi mencapai kesuksesan dunia dan akhirat,” tandasnya (Hendra Apriyadi).