YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Prestasi membanggakan kembali ditorehkan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kali ini, universitas berakreditasi A ini berhasil mengantongi juara dalam Ajang Kompetisi Public Relations (PR) bergengsi tingkat nasional yang diwakili oleh tiga mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi UMM. Ketiga mahasiswa tersebut berhasil menjadi juara pertama dalam event Jogja Public Relations Day (JPRD) yang diselenggarakan oleh Organisasi Profesi Perhumas Muda Yogyakarta pada (25/3).
Ketiga mahasiswa yang mewakili UMM tersebut membuat strategi Public Relations terkait Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Dari 25 kawasan yang masuk dalam daftar KSPN, Pantai Morotai Sulawesi Tenggara dipilih sebagai objek strategi komunikasi kelompok ini.
Adapun tiga mahasiswa yang tergabung dalam klub Public Relations Eskalator UMM tersebut di antaranya yaitu Hanny Dwi Rahmawati, Bertya Salama Mentari, dan Syahidah Nabilah Muslim. Tim ini berhasil mengalahkan sembilan finalis lainnya yang berasal dari Universitas Islam Indonesia, Universitas Atmajaya Yogyakarta, Universitas Islam Sultan Agung, serta Sekolah Tinggi Multi Media Yogyakarta.
“Semula kami sempat pesimis karena berhadapan dengan peserta lain yang notabene berasal dari perguruan tinggi ternama,” terang Koordinator Kelompok, Hanny Dwi Rahmawati.
Selain berasal dari kampus ternama, lanjut Hanny, para peserta JPRD sebagian besar memiliki pengalaman yang mumpuni dalam berbagai kompetisi Public Relation tingkat nasional. “Mereka rata-rata berpengalaman, sedangkan bagi kami ini merupakan debut perdana. Makanya kami sempat pesimis. Namun Alhamdulillah semua pertanyaan juri bisa kami jawab dengan baik,” ungkapnya.
Terkait penilaian, juri yang menilai kompetisi ini di antaranya yaitu Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Client Service Director di Ogilvy Public Relations Jakarta, Rizanto Binol, serta Head of Corporate Reputation Department STIKOM The London School of Public Relations Jakarta, Olivia Deliani Hutagaol.
Hanny menambahkan, kerjasama antar anggota dan ide yang berbeda menjadi kunci keberhasilan mereka. “Selain berkat bimbingan kakak-kakak tingkat kami, teamwork jadi hal yang penting dilakukan. Selain itu, bagi kami ide sederhana itu justru bagus kalau realistis,” tuturnya (Dwi/ Yusri).