PADANG, Suara Muhammadiyah– Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumbar mengadakan silaturahim dan diskusi bersama AMM Sumbar dengan Inisiator Endang Tirtana di sebuah Restoran di Padang, Selasa, (3/4/2017). Dengan tema “Bumikan tradisi silaturahim dalam membangun soliditas antar kader Muhammadiyah”.
Kegiatan ini dihadiri puluhan kader Muhammadiyah dari unsur IPM, IMM, fokal IMM, Pemuda Muhammadiyah dan MPK PWMuhammadiyah Sumbar serta pimpinan ortom.
Silaturahim Ini merupakan pertemuan kedua yang dilaksanakan bersama AMM Sumbar. Silaturahim ini bertujuan untuk menyatukan persepsi antara AMM di ranah dan rantau, terkait kondisi terkini isu nasional dan isu di Sumbar.
Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sumbar Bachtiar mengatakan AMM harus terus membangun soliditas antar sesama kader karena banyaknya tantangan dihadapi mulai dari persoalan politik, ekonomi dan sosial kemasyarakatan. “Saya harapkan pertemuan ini tidak hanya terkait event tertentu saja melainkan dilakukan secara berkala,” katanya.
Nasrul A selaku Wakil Ketua MPK PW Muhammadiyah Sumbar mengungkapkan kegiatan ini harus sering digalakkan. “Angkatan Muda Muhammadiyah sebagai pelangsung, pelopor dan penggerak misi Muhammadiyah harus berani berjuang menegakan dakwah amal makruf nahi mungkar dan terus berkiprah di tengah masyarakat, bangsa dan negara untuk membumikan politik sehat dan bermoral,” tuturnya.
“Pertemuan ini harus menjadi kalender rutin AMM dalam mengolah semangat silaturahim antar sesama kader, kader Muhammadiyah tidak hanya berkiprah di struktural melainkan hadir ditengah-tengah umat terutama dalam pergolakan poltik yang terjadi saat sekarang ini,” ujar Endang Tirtana
Senior AMM Mirwan Pulungan mengatakan ketertarikan anak muda untuk menekuni dunia usaha mulai meningkat, hal itu bisa terlihat dari adanya jaringan saudagar muda Muhammadiyah yang mulai membuat startup. Hal itu juga dirasakan oleh JSM muda minang, di mana mereka masih muda namun sudah mengambil langkah menjadi seorang wirausahawan.
Karena itulah, JSM memiliki peran strategis untuk mempersiapkan angkatan muda Muhammadiyah mereka agar siap menjadi seorang entrepreneurship.
Tokoh Sumbar Apris Yaman juga menyampaikan bahwa kader Muhammadiyah jangan hanya jadi penonton saja harus berani memainkan peran dibirokrasi dengan menyumbangkan kader terbaiknya untuk terjun di kancah politik karena politik itu tidak haram, politik adalah seni merebut kekuasaan.
Sementara itu senior AMM Marhadi Effendi mengatakan AMM juga tidak boleh juga antipolitik karena kekuasaan itu harus direbut dengan politik dalam upaya menegakan amal makruf nahi mungkar dan terus berkiprah ditengah umat menjadi kader bangsa.
Kader Muhammadiyah boleh masuk ke dunia politik secara individu. Alasannya, sudah saatnya bagi Muhammadiyah menjadi penentu kebijakan pemerintah lewat kadernya yang masuk ke birokrasi.
Selama ini, lanjut dia, Muhammadiyah cenderung membantu negara dalam pemberdayaan masyarakat, tapi belum dapat menjadi penentu utama kebijakan pemerintah.
Bagi kader Muhammadiyah yang ingin terjun ke dunia politik, Marhadi mensyaratkan, harus memiliki mental baja atau tahan banting terhadap berbagai tantangan dan problematika kebangsaan.
Sekretaris PW Aisyiyah Sumbar Desi Asmaret menuturkan, “Tradisi resto ke resto AMM saya harap tidak sampai disini saja melainkan perlu berkelanjutan dengan adanya tradisi silaturahim rumah ke rumah.” (RI)