MALANG, Suara Muhammadiyah- Kamis (6/4), menjadi hari istimewa dan paling bermakna bagi Nurul Faiza, siswi SMK Muhammadiyah 7 (SMK Mutu) Gondanglegi, Kabupaten Malang. Ya, hari itu untuk kali pertama ia menjejakkan kaki di Negeri Sakura, Jepang, sebagai delegasi Indonesia untuk Program Sakura Science High School (SSHP) 2017.
Pagi ini tepat pukul 08.30, Nurul Faiza berangkat dari Bandara Abdulrachman Saleh Malang. Ia didampingi Kepala Sekolah SMKM 7 Gondanglegi H Pahri SAg MM, yang mengantarkan keberangkatan Faiza. Selama di Jepang, ia akan menimba ilmu ke sejumlah lembaga pendidikan di Tokyo Jepang. Nurul Faiza tidak hanya mewakili sekolah, namun juga provinsi Jawa Timur dan Indonesia.
Dalam program ini, Nurul Faiza ditunjuk Dinas Pendidikan Provinsi Jatim berdasarkan surat yang dikirim Biro PKLN, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Japan Science and Technology Agency (JST). Program SSHP sendiri merupakan upaya Direktorat Pembinaan SMK Kemdikbud untuk memperluas wawasan pelajar SMK dalam bidang sains dan teknologi.
“Nurul Faiza akan menuntut ilmu di Tokyo Jepang selama sepekan. Ia terpilih dalam 20 siswa se-Indonesia yang diberangkatkan pemerintah dalam program tersebut,” demikian kepala SMK Muhammadiyah 7, H Fahri, Kamis (6/4), sebelum keberangkatan.
Selama di Jepang, Faiza akan belajar mulai dari teknologi, karakter disiplin dan perhatian pada lingkungan.
Gadis yang memiliki cita-cita bisa studi hingga S3 di luar negeri ini pun berharap bisa mendapatkan banyak ilmu agar nantinya pengalamannya bisa dibagi untuk sekolahnya. Selain Nurul Faiza, satu peserta dari Jatim lainnya yang memiliki kesempatan yang sama adalah Farhan Aji Prasetya, siswa SMKN 4 Kota Malang.
Lalu, seperti apa sosok dan prestasi Nurul Faiza? Remaja ini terakhir kali tercatat sebagai jawara ajang National Speech English Contest Muhammadiyah Education Conference and Festival Awards belum lama ini. Tak hanya akademik, di bidang non akademik pun Faiza bisa dibilang siswa sangat berbakat. Saat masih kelas X, Faiza pernah meraih juara 3 LKS Kabupaten pada Matematika Nonteknik. Di tahun yang sama, ia menjadi second Runner up Speech English Contest se Malang Raya.
Selama menjadi siswa, beberapa kali ia berprestasi menjadi wakil dan duta pelajar Kabupaten Malang dalam berbagai acara di Jatim. Bahkan, saat masih SMP, remaja ini sudah dikenal jago pidato dan menjadi aktivis dan pengurus OSIS di sekolahnya, SMPN 5 Kepanjen.
Siswi yang sekarang duduk di kelas XI ini kini juga aktif di beberapa organisasi di sekolahnya. Diantaranya, menjadi pengurus IPM (sudah purna jabatan) dan Sekretaris Remaja Masjid. Saking aktifnya, keseharian Faiza sedikit berbeda dari anak lain kebanyakan. Waktunya seperti full day school dan banyak dihabiskan untuk kegiatan di sekolah.
Hal yang sedikit berbeda tampak pada remaja ini di kampungnya, yang berada di Desa Brongkal, Kecamatan Gondanglegi. Putri pasangan Nurhadi dan Maisaroh ini mengaku, ia menjadi anak yang cenderung pendiam saat di rumah. Terlebih, keluarganya terbilang sederhana dalam kehidupan. Ayahnya yang seorang petani dan ibu sebagai karyawan pabrik rokok tentunya tak membiasakan anak-anaknya dengan berbagai fasilitas mewah.
“Kalau di keluarga terbiasa diterapkan untuk usaha, kalau kamu mau ini kamu harus gini. Namun, kami sangat menjunjung tinggi nilai agama dan tanggung jawab,” kata anak kedua dari 3 bersaudara ini.
Kesempatan bisa menikmati atmosfer menuntut ilmu di luar negeri ini bukan dialami Nurul Faiza saja. Sebelumnya, ada siswa SMKM 7 Gondanglegi lain Mario Andrianto. Hingga kini, Mario tengah menjalani studi di Fecam Noermandy Prancis dan Rachman Pananto di Virginia Amerika Serikat (amin).