MAGELANG, Suara Muhammadiyah- Salah satu upaya untuk melakukan penguatan ekonomi perempuan yaitu dengan adanya kelompok ekonomi. Dalam prakteknya, kemampuan pendamping kelompok menjadi penting utuk memperkuat jalannya kelompok tersebut. Berangkat dari hal tersebut, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Magelang menggelar Pelatihan Motivator Bina Usaha Ekonomi Keluarga Aisyiyah (BUEKA) pada Sabtu (1/4). Kegiatan yang digelar di salah satu rumah makan di daerah Mungkid, Magelang ini diikuti oleh perwakilan anggota Aisyiyah dari beberapa desa di enam kecamatan di antaranya yaitu Kecamatan Ngluwar, Dukun, Kaliangkrik, Salaman, Bandongan, dan Mungkid.
Pelatihan ini merupakan salah satu kegiatan dari program kerja BUEKA yang merupakan kelompok perempuan dampingan Aisyiyah yang berkegiatan di bidang ekonomi utuk meningkatkan taraf perekonomian perempuan dan keluarga. Pemateri yang dihadirkan dalam kegiatan ini yaitu dari Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah, Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dengan materi pemasaran dan kemasan, serta Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang dengan menyampaikan materi mengenai ijin PIRT.
Ketua PDA Kabupaten Magelang, Nidaul Hasanah menjelaskan bahwa dalam pelatihan ini diberikan berbagai materi untuk mengembangkan kemampuan motivator dalam mendampingi kelompok. Menurutnya, masing-masing motivator nantinya akan mendampingi kegiatan yang dilaksanakan oleh BUEKA yang ada di desa mulai dari metode mencari relasi usaha, bisnis, permodalan, pengemasan produk serta materi lain terkait strategi-strategi menjalankan usaha.
“Materi fundraising juga diberikan kepada para motivator. Nantinya, diharapkan mereka bisa mencari mitra dan menjalin kerjasama dengan pihak luar baik dalam hal dana, juga kebutuhan seperti mesin, dan sebagainya,” terangnya.
Sementara itu, Anggota Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah, Ni’mah Afidati menuturkan bahwa kemandirian ekonomi menjadi sesuatu yang penting untuk diwujudkan dalam rangka menghilangkan ketergantungan dari pihak lain.
“Kemandirian ekonomi perlu dimulai dari masing-masing keluarga. Jiwa wirausaha perlu ditumbuhkan sejak dini,” tegasnya (Suri/ Yusri).