Hari-Mu dan Milad Aisyiyah di Kota Tabuik

Hari-Mu dan Milad Aisyiyah di Kota Tabuik

PADANG PARIAMAN, Suara Muhammadiyah– Hari-Mu dan peringatan satu abad Aisyiyah dengan kedatangan Ketum PP Asyiyah di Pantai Gandoriah Padang Pariaman menjadi lebih berkah, ketika hadirnya sebelas ojek perempuan yang menjadi binaan Aisyiyah. Mereka tidak dibina secara mental dan spiritual tetapi juga pembinaan secara ekonomi.

Ketum PP Aisyiyah Siti Noorjannah Djohantini mengatakan Persyarikatan Muhammadiyah-Aisyiyah hadir sebelum Indonesia merdeka satu abad Aisyiyah merupakan nikmat dari Allah. Rasa nikmat itu haruskan dikumpulkan secara kolektif dalam bentuk gerakan amal maruf nahi mungkar.

Ketum apresiasi atas sambutan yang luar biasa di Kota Tariaman,  kuliner sala lauknya nikmat sekali dan gurih serta udara yang sejuk dan pemandangan pantai eksotik menambah kenikmatan peringatan Milad Aisyiyah.

Ketum juga menyingung tentang pelaku pelaya transportasi yang dikenal dengan ibu ojek merupakan Real dakwah komunitas itu sendiri,  dalam pandangan muhammadiyah dan Aisyiyah idak melarang profesi ibu ojek tersebut mereka melayani dan bekerja dengan halal dan penuh dedikasi.

Selain itu,  Siti juga menyampaikan ada lima karakter Kiai Dahlan yang membuat Muhammadiyah-Aisyiyah berkembang dan bertahan hngga sekarang antaralain

Pertama, etos kerja yang tinggi ditunjukan Kiayai Dahlan kemudian diikuti Nyai Dahlan, melalui pembinanan pendidikan anak, 20rb pendidikan anak usia dini se-Indonesia 25 persen dari pendidikan usia dini seIndonesia itu Adalah sumbangsi pendidikan Muhammadiyah-Aisyiyah. Kedua karakter KH Dahlan dengan karakter keilmuan yang kuat,  dimana Muhammadiyah-Aisyiyah bisa mendirikan ribuan panti asuhan,  sekolah,  rumah sakit dan lainnya.

Ketiga, spirit dan karakter KH Ahmad Dahlan  adalah amalan solihan, Indonesia nomor dua tertinggi kedua tuberkolosis, Aisyiyah bergerak bukan karena penghargaan tetapi sebuah gerakan arena perintah ilahi. Keempat,  karakter Kiai Dahlan selanjutnya adalah karakter kemajuan. Jika tidak memiliki karakter kemajuan tidak mungkin mendirikan Muhammadiyah.

Siti mengharapkan warga Aisyiyah dapat mengisi abad kedua dengan penuh amalan solihan, ilmu yang tinggi, kegitan literasi melek baca,  melek media dan melek program. 

Walikota Mukhlis Rahman memberikan apresiasi yang tinggi kepada Muhammadiyah Sumbar atas kepercayaannya menjadikan Pariaman tuan rumah Milad Aisyiyah dan Hari Bermuhammadiyah.

“Muhammadiyah-Aisyiyah terbukti selama satu abad terus hadir ditengah-tengah umat melalui dakwah komunitas dan meringankan sebagian tugas pemerintah baik dari segi pendidikan,  ekonomi dan sosial,” tutupnya (RI).

Exit mobile version