MATARAM, Suara Muhammadiyah- Setelah adanya kesalahpahaman dengan seorang warga Indonesia di Bandara Internasional Changi, Singapura yang berbuntut lontaran makian terhadap Gubernur NTB, Muhammad Zainul Majdi, dirinya mengatakan telah memaafkan sang pelaku.
Peristiwa yang terjadi sepekan yang lalu tersebut diawali saat Zainul Majdi dan istrnya sedang mengatre di counter Batik Air di Bandara Changi. Zainul Majdi sempat meninggalkan barisan sejenak untuk menghampiri petugas di luar antrean sedangkan istrinya tetap tinggal di dalam barisan. Saat dirinya kembali, dari belakang, seorang pemuda sontak melontarkan kata makian terhadap Zainul Majdi yang juga disapa Tuan Guru Bajang (TGB). Makian tersebut merupakan ungkapan protesnya lantaran mengira Zainul Majdi menyerobot antrean.
Setibanya di Jakarta, Zainul Majdi pun melaporkan insiden tersebut ke Polsek Bandara Soekarno Hatta karena perkataan Steven yang terlampau sangat kasar. Beberapa waktu setelahnya, Steven akhirnya memutuskan meminta maaf atas ujarannya kepada Ketua Umum Nahdlatul Wathan ini. Dalam surat yang ditandatangani di atas materai tersebut, Steven mengungkapkan menyesal telah mengatakan kata-kata yang tak pantas yaitu “Dasar Indo, Dasar Indonesia, Dasar Pribumi, Tiko!” kepada Gubernur NTB tersebut. Ia pun berterimakasih kepada Zainul Majdi yang memilih untuk tidak menempuh jalur hukum sebagai peyelesaian kasus tersebut.
Dengan surat permohonan maaf tersebut Zainul Majdi pun meminta agar persoalan tersebut tidak dibahas berlarut-larut dan agar bisa diambil pelajarannya untu menghormati serta tidak menganggap rendah siapapun.
Hal tersebut pun diiyakan oleh Yusron Hadi Biro Humas dan Protokol Setda Pemprov NTB. “Sudahlah jangan diperpanjang, beliau sudah memaafkan,” kata Yusron di NTB, kemarin (14/4) (Th).