YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Dalam rangka melatih kemandirian siswa, SD Unggulan Aisyiyah Bantul menggelar kegiatan Kemah Bhakti pada Jumat-Sabtu (14-15/4) di Pavajo Jalan Parangtritis KM 17,5. Kegiatan yang merupakan kegiatan tahunan ini diikuti oleh 201 peserta yang terdiri atas 105 siswa putra dan 96 siswi putri.
Turut hadir dalam pembukaan kegiatan tersebut di antaranya yaitu Kwartir Pusat Hizbul Wathan Hadjam Murusdi, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Bantul Her Muryani, serta Kwartir Daerah Kabupaten Bantul, Suwandi.
Disampaikan oleh Ketua Panitia Kemah Bhakti, Muhammad Eko Prasetyo bahwa kegiatan kemah bhakti ini tidak hanya berkemah namun terdapat banyak kegiatan yang telah disusun oleh panitia. Di antaranya yaitu outbound, lomba keagamaan, api unggun, pentas seni, kultum, tadarus, lomba memasak, lomba keterampilan kreasi dengan barang bekas, serta kegiatan bakti sosial ke Panti Asuhan Yatim Piatu dan Dhuafa Darul Fatikhah di Kecamatan Pundong. Kegiatan bakti sosial yang diikuti oleh 10 orang perwakilan dari siswa dan beberapa guru untuk menyerahkan bantuan berupa sembako dan pakaian layak pakai.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Unggulan Aisyiyah Bantul, Suwandi mengatakan bahwa selain melatih kemandirian, kegiatan ini juga dimaksudkan agar siswa bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan. Misalnya dalam urusan konsumsi, para siswa wajib memasak sendiri. Dalam hal ini, panitia kegiatan kemah bhakti telah memberikan daftar kebutuhan yang harus dibawa kepada pembina pendamping masing-masing regu.
“Selanjutnya, pada H-2, kedua pembina pendamping mengkoordinasi dan membagi tugas para siswa. Mereka berkumpul di sela-sela istirahat pelajaran untuk bagi-bagi tugas antar anggota regu, siapa membawa apa. Lalu di sini, mereka harus memasak sendiri,” terangnya.
Tak hanya itu, Suwandi menjelaskan bahwa dalam kegiatan kemah bhakti ini, orang tua juga turut dilibatkan dalam kegiatan tersebut. Para orang tua siswalah yang akan mengantarkan putra-putrinya ke lokasi kegiatan pada Jumat pagi dan menjemput pada Sabtu siang pukul 11.00 WIB. Kendati demikian, orang tua siswa tidak diperkenankan datang kecuali untuk mengantar dan menjemput.
“Jadi keterlibatan ada, orang tua juga tahu lokasi kegiatannya tapi pendidikan kemandiriannya juga ada. Harapannya, setelah mengikuti kegiatan kemah bhakti ini para siswa dapat lebih mandiri, dewasa, cerdas, tangkas, bertaqwa, dan memiliki akhlaq yang baik,” tandasnya (JIBI/ Yusri).