Mendikbud Imbau untuk Besarkan Sekolah Muhammadiyah dengan Ikhlas dan Sabar

Mendikbud Imbau untuk Besarkan Sekolah Muhammadiyah dengan Ikhlas dan Sabar

Muhadjir Effendi saat mengunjungi SMK Mutu.

MALANG, Suara Muhammadiyah- Kesempatan bertemu dengan ratusan guru dan kepala sekolah Muhammadiyah se Jawa Timur banyak dimanfaatkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Prof Dr Muhadjir Effendy MAP, untuk memberikan banyak motivasi dan berkisah pengalaman. Salah satunya, Mendikbud menegaskan bahwa membesarkan dan memajukan sekolah Muhammadiyah merupakan wujud dari jihad dan harus dilakukan dengan ketulusan.

Dalam kuliahnya, Mendikbud Muhadjir Effendy menyebut SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi sebagai sekolah rujukan yang layak ditiru sekolah lain. Karena itu pula,  Mendikbud meminta sekolah-sekolah Muhammadiyah untuk memacu semangat lebih baik dan mengembangkan diri.

“Saya yakin, jika kita memiliki mimpi besar, kemauan besar dan ketulusan dalam ber-Muhammadiyah, maka insya Allah, Allah juga akan berpihak pada kita,” demikian Mendikbud Muhadjir Effendy, di hadapan audien di aula SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Jumat (14/4) sore.

Biasanya, lanjut Mendikbud, kalau memegang (mengelola, red) Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) itu tidak berkembang, niatnya tidak tulus dan bercabang. Padahal, Tuhan pasti tahu dan berpihak pada orang yang memiliki niat tulus.

Bahkan, Mendikbud membakar semangat para hadirin bahwa membesarkan AUM sama dengan jihad. Sambil menyitir sebuah ayat Al-quran, Muhadjir menegaskan, “bahwa sesungguhnya kita telah bertransaksi dengan Allah SWT dengan jiwa dan segenap harta kekayaan kita, maka jaminan Allah adalah imbalan surga,” katanya yang langsung diamini audien.

Dalam acara yang bertajuk stadium general Pengembangan SMK yang dilangsungkan di aula SMK Muhammadiyah 7 (SMK Mutu) Gondanglegi, Kabupaten Malang ini, Mendikbud juga menegaskan bahwa, jika pemerintah membantu Muhammadiyah menjadi hal selayaknya, karena memang Muhammadiyah turut memajukan Indonesia melalui pendidikan.

Bahkan, menurut mantan Rektor UMM ini, Muhammadiyah selama ini membangun jihad dengan sabar. Seperti, membangun dan mengembangkan sekolah dan AUM-AUM lainnya.

“Mari membangun amal usaha Muhammadiyah dengan ikhlas dan sabar. Saya selesai membangun UMM juga tidak membawa aset apapun,” tambahnya (amin).

Exit mobile version