• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Desember 5, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Sekolah Cerdas, Padukan Prinsip Perdamaian dan Penanggulangan Bencana Universal

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
16 April, 2017
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Sekolah Cerdas, Padukan Prinsip Perdamaian dan Penanggulangan Bencana Universal

Irfan Amalee

Share

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah- Dalam Fikih Kebencanaan yang dikembangkan Muhammadiyah menjelaskan bahwa bersabar menghadapi bencana tidak hanya terbatas sebagai sikap untuk berusaha menuju kebaikan setelah musibah keburukan terjadi tetapi juga sebagai usaha untuk membuat kebaikan-kebaikan lain.

Usaha tersebut dilakukan dengan membangun kemampuan untuk memperhitungkan risiko-risiko dari setiap tindakan dan perilaku terhadap sesama manusia dan alam guna menciptakan kebaikan yang lebih besar dan menghindarkan diri dari musibah keburukan (bencana) di masa mendatang. Membangun kemampuan memperhitungkan risiko ini pula yang diberikan selama proses pelatihan Sekolah Cerdas (Ceria, Aman, dan Siaga bencana) selama tiga hari di Surakarta, 14-16 April 2017.

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Menurut Yocki Asmoro, salah satu fasilitator latih MDMC Jateng kemampuan memperhitungkan risiko terhadap bencana perlu ditanamkan sedari dini.

“Dalam hal ini pelibatan guru menjadi salah satu unsur penting. Kita berharap guru-guru yang mengikuti pelatihan ini dapat menerapkan hasil pelatihan dengan sebaik-baiknya,” imbuh nya

Senada dengan hal tersebut, Irfan Amalee selaku Direktur Peace Generation menuturkan bahwa untuk menekan angka kekerasan yang setiap tahun meningkat di kalangan anak dan remaja juga perlu memperhitungkan faktor-faktor yang menambah risiko.

“Pelatihan ini juga dimaksudkan memberikan pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan menetapkan kebijakan sekolah yang mendorong usaha-usaha pengurangan risiko kekerasan bahkan mencegahnya terjadi,” jelas Irfan yang sejak 2007 menggawangi Sekolah Welas Asih.

Dalam pelatihan yang berlangsung sangat interaktif ini, Peace Generation mengangkat tema-tema perdamaian dalam 12 nilai dasar yang berorientasi pada perubahan cara pandang dan perubahan sikap terhadap berbagai perbedaan seperti suku, agama, jenis kelamin, status ekonomi dan kelompok.

Selain itu peserta juga diberikan pengetahuan dan ketrampilan untuk saling memahami berbagai keragaman, konflik dan kekerasan. Pada bagian ini, terlihat bahwa prinsip yang dikembangkan di dalam ajaran perdamain tersebut sejalan dengan prinsip-prinsip penanggulangan bencana.

Sebagaimana penuturan Naibul Umam, Ketua MDMC Jawa Tengah yang menyebutkan bahwa dalam penanggulangan bencana dikenal prinsip kemanusiaan, dimana penderitaan manusia harus ditangani dimanapun ditemukan. Prinsip imparsialitas dimana aksi-aksi kemanusiaan harus dilaksanakan hanya berdasarkan kebutuhan dan tidak membedakan berdasarkan kewarganegaraan, ras, jenis kelamin, keyakinan agama, dan kelas.

Penanggulangan bencana, di sisi lain juga memegang prinsip independensi yang menegaskan bahwa aksi-aksi kemanusiaan harus terbebas dari tujuan-tujuan politik, ekonomi, militer atau tujuan lain. “Memegang prinsip netralitas dimana pekerja kemanusiaan tidak boleh memihak dalam permusuhan atau terlibat dalam pertentangan yang bersifat politik, ras, keagamaan atau ideologi. Atas dasar kesamaan prinsip tersebut, maka Sekolah Cerdas ini kami kembangkan,” imbuh nya.

Penyelenggaraan Sekolah Cerdas ini bercita-cita memadu-padankan konsep Sekolah Welas Asih dan Sekolah Aman Bencana dalam satu wadah pengetahuan, ketrampilan dan penetapan kebijakan sekolah. Penyelenggaraan Sekolah Cerdas mendapatkan dukungan penuh dari Lazismu untuk 20 sekolah (SD/SLTP) se-Jawa Tengah dan akan dikembangkan hingga 100 sekolah di seluruh Indonesia hingga akhir tahun 2018 mendatang (Umam).

Tags: MDMC JatengmuhammadiyahSekolah Cerdas
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
Identitas Muhammadiyah

Tabligh  Muhammadiyah

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In