PURWOREJO, Suara Muhammadiyah-Hizbul Wathan sebagai organisasi kepanduan haruslah sejajar dengan Pramuka, begitulah ugkap ketua PDM Purworejo, Pudjiono dalam sambutan Ketua PDM Purworejo di pelantikan bersama Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah bersama Kawarda HW Purworejo di Auditorium Kasman Singodimedjo.
Dengan mengangkat tema “Gerakan Generasi Peradaban Berakhlaq Mulia untuk Purworejo Berkemajuan” dihadiri perwakilan seluruh Amal Usaha Muhammadiyah di Kabupaten Purworejo, Forkompida Purworejo, Organisasi Kepemudaan dan lainnya.
Pudjiono, juga menambahkan dalam prosesi pelantikan inilah momentum Hizbul Wathan untuk memahamkan bahwasanya sejajar dengan pramuka terlebih yang hadir dalam forum ini adalah pemerintahan kabupaten Purworejo agar dapat ditindak lanjuti di tingkat Pemerintahan Daerah.
Hal senada juga diungkapkan Kwartir Wialayah Hizbul Wathan Jawa Tengah, Joko Susanto. Menurutnya, berdirinya HW pada tahun 1918 dan setelah adanya proklamasi kepanduan HW kemudian dileburkan menjadi Pramuka. “Dan hasdug HW kenapa tidak ada lambang kain merah putihnya bukan berarti HW tidak cinta tanah air. Justru nama HW dengan artinya pembela tanah air yang dulu bernama Panvinder mencirikan bahwa HW adalah kepanduan yang sama dengan pramuka dalam hal cinta tanah air,” ungkapnya.
“Mengutip yang pernah disampaikan Adikyaksa Daud tidak adda pramuka jika keberadaan HW tidak ada. Bahkan dalam arsip nasional berdidinya HW sudah tercatat sejak dulu. Sebagai kepanduan HW juga sama seperti adanya pandu Maarif NU dan syariat Islam,“ ungkapnya.
Dalam penghujung paparan sambutan motivasinya menekankan bahwasanya kader Hizbul Wathan harus selalu memegang teguh prinsip, undang-undang HW dan lainnya serta jargon “sedikit bicara banyak bekerja” (Akhmad Musdani).