Kirim Relawan Ikuti Sertifikasi, Ketua MDMC: Relawan Harus Berkompeten!

MDMC

Ketua MDMC PP Muhammadiyah Budi Setiawan

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Profesionalitas merupakan sesuatu yang penting dimiliki bagi para relawan atau pelaku penanggulangan bencana. Hal ini meliputi pengetahuan, keahlian atau keterampilan, serta sikap atau perilaku sehingga memiliki kinerja yang berkualitas. Berangkat dari hal tersebut, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) terus berupaya mendorong para relawan untuk memiliki kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

“Indonesia mempunyai jumlah relawan yang tinggi. Namun seringkali para relawan tidak dapat berbuat banyak dalam menanggulangi bencana. Oleh karena itu, salah satu tema kesiapsiagaan bencana yakni pentingnya uji kompetensi, karena relawan harus berkompeten,” tutur Ketua MDMC, Budi Setiawan, Senin (17/4).

Disampaikan Budi bahwa dalam rangka melahirkan relawan yang profesional dan berkompeten, pihaknya kembali mengirimkan sejumlah relawan untuk mengikuti uji kompetensi yang diselenggarakan di Semarang sejak beberapa hari lalu. Hal ini mengingat pentingnya sertifikasi yang dimiliki relawan dalam proses penanggulangan bencana.

“Mengingat pengalaman yang ada bahwa ketika terjadi bencana, pernah beberapa relawan tidak diperbolehkan ikut karena tidak dimilikinya sertifikasi. Oleh karena itu, melalui Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) kami ikutkan beberapa teman secara bertahap. Alhamdulillah beberapa sudah menjadi assessor juga,” ungkapnya.

Lebih lanjut Budi menyampaikan bahwa tahun ini direncanakan bahwa Yogyakarta menjadi salah satu tempat sebagai uji sertifikasi relawan. Ia menambahkan, nantinya MDMC secara bertahap akan mengirimkan para relawan dalam uji sertifikasi sehingga dapat memiliki relawan dengan berbagai spesifikasinya.

“Kami masih bertahap. Mungkin baru sekitar 10% yang sudah tersertifikasi. Tapi ini pun sudah baik bahkan nanti kami akan teruskan ke wilayah. Setelah puasa, ada 32 relawan yang kita latih yang siap diuji di Jogja. Harapannya, dengan demikian semua relawan akan mempunyai sertifikasi sehingga relawan yang datang tidak lagi menjadi beban,” tandasnya (Yusri).

Exit mobile version