Agen Suara Muhammadiyah: Bukan Karena Bisnis, Namun Dakwah

Agen Suara Muhammadiyah: Bukan Karena Bisnis, Namun Dakwah

JAWA TIMUR, Suara Muhammadiyah – Kunjungan tim road show Suara Muhammadiyah ke wilayah Jawa Timur, memberikan banyak pelajaran bagi awak redaksi dan manajemen. Setidaknya ini yang dirasakan oleh Inna Noor RI. Menurut ketua tim road show Jatim II ini, rata-rata semua agen yang ditemui, sudah berusia sepuh. Namun kegigihan untuk menyebarkan majalah persyarikatan ini tiada mengenal lelah.

Sebut saja salah satunya Yasin Suhaimi, pria berusia 80 ini, sudah menjadi agen SM sejak tahun 1980-an. Walaupun sudah sangat sepuh, pria yang kini tinggal di kota Malang ini, terus berperan mendistribusikan majalah SM kepada para pembaca Suara Muhammadiyah. Menurut Inna, ketika ditanya, apa yang membuat semangat beliau tidak pernah pudar, jawabannya di luar dugaan. “Saya mendistribukan SM bukan karena bisnis, namun karena ingin dakwah Muhammadiyah melalui media terus langgeng, walaupun kadang banyak pelanggan yang tidak membayar, namun kadang saya support sebisanya”, tutur bapak Yasin, saat tim SM berkunjung ke kediamannya di Malang Jawa Timur.

Begitu pula dengan Sopir, pria yang kini berusia 60 tahunan ini merupakan agen lama. Pekerjaan rutinnya selain bertani, beliau fokus dalam penyebaran SM kepada para pelanggan. Hingga kini, hampir ratusan pelanggan ada di bawa kordinasinya. Semangat pak sopir, tidak jauh berbeda dengan pak Yasin, yaitu ingin Media Muhammadiyah terus menjadi bacaan wajib bagi warga Muhammadiyah.

Hal yang sama dialami oleh banyak agen lainnya. Sebut saja Mukhsin, pria yang kini berusia 74 asal Pare Kediri, begitu gigih untuk mendistribusikan majalah SM kepada para pembaca SM. Baginya, usia tidak menghalangi untuk berdakwah. Walaupun tidak bisa mengisi kutbah dari mimbar ke mimbar, minimal menurutnya, mendistribusikan majalah bagian caranya untuk berdakwah.

Hal yang sama juga diakui oleh Halim Abadi, kegiatannya untuk mendistribusikan majalah SM sudah dilakoninya sejak tahun 90 an. Kecintaan pria asal Tulung Agung ini terhadap majalah SM, membuat ia lupa akan usianya yang kini sudah begitu sepuh.

Beberapa kondisi agen yang ditemui oleh rombongan Inna Noo RI dan tim ini, menjadi sumber kekuatan baru bagi manajemen untuk meningkatkan kualitas dan pelayanan kepada warga Muhammadiyah. “Kami berdoa, semoga mereka yang telah berjuang dalam membesarkan SM, di balas oleh Allah dengan ganjaran yang lebih”, tutur Inna (red).

Exit mobile version