MALANG, Suara Muhammadiyah- Dua kader muda Muhammadiyah dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) mampu membuktikan diri menjadi mahasiswa terbaik dan berprestasi di kampusnya, Universitas Negeri Malang (UM). Tsaniya Nur Diyana dan Eka Imbia, sama-sama dari Fakultas MIPA UM, keduanya berhasil meraih predikat Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) UM 2017 ini.
Dua kader IMM UM ini terpilih dan ditetapkan sebagai Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) peringkat I dan III tahun 2017 UM, pada Selasa (18/4) malam, saat grand final ajang Mawapres 2017 yang diselenggarakan di Gedung Graha Cakrawala UM. Penghargaan Mawapres ini diberikan setelah mereka mampu menjadi yang terbaik diantara 10 finalis mahasiswa berprestasi lainnya. Tsania Nur Diyana ditetapkan mahasiswa terbaik mawapres 2017 UM. Sementata, Eka Imbia meraih peringkat III Mawapres terbaik.
Dalam grand final mawapres 2017 yang diikuti 10 besar finalis ini, para peserta diminta untuk mempresentasikan hasil karya tulis ilmiahnya. Sejumlah 10 peserta mawapres tingkat universitas ini, terdiri dari 8 mahasiswa yang sebelumnya meraih juara 1 dari masing-masing fakultas, dan 2 peserta lainnya adalah mawapres dari program diploma.
Setelah melalui proses penilaian akhirnya dewan juri menetapkan 5 terbaik. Dalam babak 5 besar ini, para finalis selanjutnya menerima tiap pertanyaan dari dewan juri, dan harus dijawab dalam waktu 1 menit.
Mahasiswa yang berprestasi ini mendapatkan penghargaan langsung dari Rektor UM, dan mendapatkan kesempatan untuk berkompetisi dalam mawapres tingkat nasional. Dalam sambutannya, Rektor UM Prof Dr AH Rofi’uddin, MPd berharap kesuksesan penyelenggaraan mawapres malam itu dapat diikuti dengan suksesnya mawapres UM di tingkat Nasional.
“Saya berharap tinta emas atas prestasi UM di tingkat nasional akan lahir dari peserta yang juara dari grand final mawapres Universitas Negeri Malang malam ini,” katanya, Selasa (18/4).
Seperti apa kah Tsania Nur Diyana di kampusnya? Tsania adalah mahasiswa teladan dan panutan, begitu lah kata yang pas untuk menyebut remaja dengan banyak prestasi ini. Ya, mahasiswi yang kini menginjak Semester 6 Jurusan Fisika FMIPA ini sudah beberapa kali membanggakan orang tua dan mengharumkan nama almamater dengan sederet penghargaan yang diterimanya.
Menulis dan membuat karya tulis ternyata menjadi bagian tak terpisahkan dalam diri Tsaniya. Bayangkan saja, sudah belasan judul karya ilmiah telah ditulisnya selama menjadi mahasiswa. Tsania juga bisa dibilang kreatif dan imajinatif dalam menulis. Satu buku fiksi telah ditulisnya yang berjudul ‘Semilir Angin Rindu.’ Buku ini berisi kumpulan untaian kata-kata puisi yang berisi dan mengandung makna hikmah yang layak direnungi siapa saja.
“Kalau tulisan fiksi masih 1 buku puisi. Tetapi, alhamdulillah karya ilmiah sekitar 10-12 judul. Alhamdulillah ala kulli khaal, sebagian besar juara, mas,” katanya (amin).