Sepuluh Penghalang Doa

bekal

Foto Dok Ilustrasi

Oleh : Muh Hadi Bashori

Khutbah Pertama

الحَمْدُ للهِ الذَيْ هَدَانا للإسْلامِ، ووَفَقْنَا لِاتِّبَاعِ هُدَى خَيْرُ الأَنَامِ، أَلَّفَ سُبْحانَه بَيْنَ قُلُوْبِ المُؤْمِنِيْنَ، فَأَصْبَحُوا بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا، وَنَزَعَ الغِّلَ مِنْ صُدُوْرِهِمْ فَكَانُوا عِنْدَ الشَّدَائِدِ أَعْوَانًا. وأَشْهَذُ أَنَّ لا إله إلا اللهَ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ له وأَشْهَذُ أَنَّ سَيْدِنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه. اللَّهُمَّ صَلّيِ وسَلِّمُ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وآله وصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.

‘amma ba’du

Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya berwasiat kepada diri saya sendiri serta para jamaah shalat jumat yang dirahmati oleh Allah swt, marilah kita selalu senantiasa meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah swt, tuhan semesta alam yang selalu melimpahkan kepada kita keberkahan dan kenikmatan yang tiada hentinya. Shalawat serta salam marilah pula selalu senantiasa kita sampaikan kepada Nabi Muhammad saw, sang pembawa risalah dan rahmat kepada seluruh alam, serta keluarga, sahabat, tabi’in, tabiit tabi’in, serta seluruh umat Islam yang selalu meneladani ustawtun hasanah dari junjungan nabi Muhammad saw.

Dalam keyakinan umat Islam, tersimpan di dalam alam bawah sadar kekuatan luar biasa di luar batas kemampuan dan kekuatan normal manusia yaitu doa. Doa adalah media komunikasi yang dilakukan oleh hamba Allah swt kepada Rabb-nya yang menunjukkan kerendahan dirinya serta jalan untuk mengetuk pintu kuasa Allah swt.

Hadirin shalat jumat yang dirahmati oleh Allah swt

Doa adalah sarana untuk memperoleh kekuatan dalam mencapai tujuan hidup yang ditujukan kepada Allah swt, bagi seorang yang beriman, doa adalah rutinitas yang senantiasa dilakukan karena menyadari sifat diri sebagai manusia yang lemah tanpa daya kecuali dari Allah swt. Allah swt telah berfirman,

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran,” (Qs. al-Baqarah: 186)

Di dalam ayat ini secara tersirat bahwa Allah swt telah menegaskan bahwa Allah swt adalah dekat dengan hamba-hambanya, Allah swt akan senantiasa tidak mengecewakan hamba-hambanya yang berdoa serta tidak ada satupun yang menyibukkan-Nya, sehingga Allah swt selalu melihat dan mendengar doa hamba-hambanya.

Kenyataanya memang banyak doa yang belum terkabul, banyak pula umat Islam yang merasa bahwa Allah hanya mengabulkan sebagian doa’doa hambanya. Apabila memang Allah swt tidak senantiasa selalu mengabulkan doa hamba-hambanya, apakah Allah swt sungguh telah ingkar pada janjinya?

Hadirin shalat jumat yang berbahagia

Sungguh tidak wajar apabila kita mempertanyakan kehendak dan kuasa tuhan karena diperlukan kearifan dalam memahami setiap kehendak tuhan dalam kehidupan, namun terkadang tidak terkabulnya doa-doa itu justru seringkali karena kelalaian dan kesalahan kita sendiri yang menghalangi dari terlakabulnya doa kita.

Suatu ketika Ibrahim bin Adham, seorang ulama sufi yang terkenal zuhud, melewati pasar di sebuah desa. Selang beberapa saat kemudian Ibrahim bin Adhan dikerubutin oleh masyarakat sekitar dan menanyakan sebuah persoalan yang dirasakan oleh masyarakat setempat, salah seorang dari mereka bertanya, “Wahai guru, sesungguhnya Allah swt telah berjanji dalam kitab-Nya bahwa Dia pasti akan mengabulkan doa-doa hamba-Nya. Kami telah berdoa setiap hari, siang dan malam, tapi mengapa hingga saat ini doa kami masih belum terkabulkan?”

Mendengar pertanyaan tersebut Ibrahim bin Adham terdiam sejenak lalu berkata, “Saudaraku sekalian, sesungguhnya ada sepuluh hal dari kalian yang menghalangi terkabulnya doa dari Allah swt; pertama, kalian mengenal Allah swt tapi tidak menunaikan hak-hak-Nya; kedua, kalian membaca al-Quran tapi tidak mengamalkan isinya; ketiga, kalian mengakui bahwa syetan adalah musuh yang nyata, tapi kalian justru mengikuti jalan mereka; keempat, kalian mengaku cinta pada Rasulullah, tapi kalian meninggalkan ajaran dan sunnahnya; kelima, kalian menginginkan surga, tapi kalian justru menjauhinya dengan amalan kalian dari surga; keenam, kalian takut masuk neraka, tapi kalian justru mendekatkan diri dengan perbuatan kalian pada neraka; ketujuh, kalian percaya mati pasti datang, tapi kalian tidak pernah mempersiapkan diri menyambutnya; kedelapan, kalian sibuk mencari aib orang lain tapi justru lupa dengan cacat diri sendiri; kesembilan, kalian selalu menikmati rizki Allah swt, tapi kalian sering lupa mensyukurinya; dan kesepuluh, kalian sering mengantarkan jenazah ke kuburan, tapi kalian tidak pernah mengambil hikmah bahwa kalian pun akan mengalaminya.

Setelah mendengar penjelasan dari Ibrahim bin Adham itu, orang-orang pun menangis, mereka mengakui dan menyadari kesalahan mereka bahwa terhalangnya doa-doa yang selalu mereka panjatkan adalah karena kelalaian dari diri mereka sendiri.

Hadirin shalat jumat yang diberkahi oleh Allah swt

Doa adalah senjata bagi umat beriman untuk mengetuk kekuasaan Allah swt, selain doa adalah ibadah kepada Allah swt, namun kekuatan dan keampuhan doa akan selalu berjalan seirama dengan orang yang memanjatkannya. Doa adalah bagaikan pedang, apabila seseorang yang menggunakannya adalah seorang yang kuat dan hebat maka pedang akan menjadi senjata yang sangat ampuh untuk menebas musuh-musuhnya, maka keampuhan doa akan selalu berjalan paralel bergantung bagaimana kualitas keimanan dan ketakwaan seorang hamba kepada Allah swt. Apabila syarat-syarat tersebut terpenuhi, niscaya Allah swt pun akan lebih mudah mengabulkan doa-doa hambanya dengan tiga cara; mengabulkannya, menundanya dan mengabulkan di saat yang tepat, atau menolaknya dan menggantinya dengan yang lebih baik.

Allah swt berfirman ;

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

“Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina” (Qs. al-Mu’min, 60)

Jamaah shalat jumat rahimatukumullah

Doa yang dipanjatkan hendaklah diiringi dengan kualitas diri dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt, selain itu doa pun dipanjatkan dengan penuh kerendahan dan keyakinan bahwa Allah swt maha mendengar dan maha member, namun tentu doa yang dipanjatkan harus disertai dengan usaha (ikhtiyar) yang sungguh-sungguh. Perumpamaannya buatlah sketsa permintaan hidup dengan sebuah pensil di atas kertas, dan berikan penghapusnya kepada Allah swt, biarlah Allah swt yang akan menilai usaha kita, mendelete sebagian yang kita rencanakan, dan menggantinya dengan yang lebih baik dan bermakna.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الكَرِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الأَيَاتِ وَذِكْرِ الحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ، أَقُولُ قَوْلِي هذا وَاسْتَغْفُرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هو الغَفُورُ الرَحِيْمُ.

KHUTBAH KEDUA

أما بعد: فَيَا عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوا للهَ حَقَّ تُقَاتِهِ ولا تَمُوتُنَّ إلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. فَقَالض تعالى في كِتَابِهِ الكريمِ أَعُوذُ باللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ: إِنَّ اللهَ وملائِكِتَهُ يُصَلُّونَ على النَبِيِّ يا أَيُّها الَّذِيْنَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْه وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمَا. اللَّهُمَّ صَلِّي وسلم وبارك على سيدنا وحبيبنا محمد وعلى آل سيدنا إبراهيم في العالمين إنّك حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ والمُسْلِمَاتِ والمؤمنين والمؤمنات الأحياءِ مِنْهُمْ والأمواتِ. اللهم إنا نسألك العَفْوَ والعَافِيَةَ في دِيْنِنَا وَدُنْيَانَا وَأْهَلَنَا وَمَالَنَا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. اللَّهُمَّ افْتَحْ لَنَا أَبْوَابَ الفَهْمِ وأَبْوَابَ العِلْمِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَاحِمِيْنَ. اللهم إِنَّا اِسْتَوْدَعْنَاكَ عَلىَ ما قَرَئْنَا مِنَ العِلْمِ فَارْدُدْهُ عِنْدَ الحَاجَةِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِحْوَانِنِا الذِّيْنَ سَبَقُونَا بالايمانِ ولا تَجْعَلْ في قُلُوبِنا غِلاً للذين آمنوا ربنا إنك رَؤُوفٌ رَحِيْم ٌربنا آتنا في الدنيا حسنةً وفي الأخرة حسنةً وقنا عذاب النارِ. سُبْحانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلاَمُ على المُرْسَلِيْنَ والحمد لله رب العالمين.

عِبادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بالعدلِ والإحسانِ واِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ والمُنْكَرِ والبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. فَاذْكُرُوا اللهَ العَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ واسئَلُوهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعِْطِيْكُمْ وَلَذِكِرُ اللهُ أَكْبَرُ. أَقِمِ الصَّلاةَ

Exit mobile version