PALU, Suara Muhammadiyah- Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Palu menggandeng Lembaga Al-Islam Kemuhammadiyahan dan Pemuda Muhammadiyah menggelar Baitul Arqam Mahasiswa, selama tiga hari (21-23/4).
Rata-rata, mereka yg jadi peserta adalah mahasiswa semester akhir, pasalnya Dekan Fakultas Teknik Unismuh Palu mewajibkan mahasiswa ikut baitul arqam (BA), sebagai syarat wajib ujian proposal.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Palu, Dr H Rajindra Rum, SE, MM, Jumat (21/4) dan dihadiri oleh jajaran Dekan di lingkungan Unismuh Palu.
Pada kesempatan itu, Rektor yang baru sepekan menjabat ini, memberikan apresiasi atas kegiatan tersebut. Dia juga menekankan akan membuat regulasi terkait wajibnya seluruh civitas akademika untuk mengikuti Baitul Arqam atau Darul Arqam.
“Tidak saja bagi mahasiswa, tetapi juga bagi dosen dan pegawai Unismuh Palu,” jelasnya seraya mengimbuhkan bahwa mahasiswa non-muslim juga tetap diikutkan, tetapi pada tataran teknis pelaksanaannya berbeda dengan mereka yg Muslim.
Menurut Rajindra, visi pengembangan Al-Islam kemuhammadiyahan dengan kegiatan Darul arqam, baitul arqam dan pengajian, serta shalat berjamaah akan menjadi perhatiannnya.
“Kegiatan baitul arqam seperti ini, akan diwajibkan, baik bagi mahasiswa, dosen, maupun pegawai. Begitu juga shalat berjamaah dan pengajian, akan ditekankan wajib diikuti,” jelasnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik Unismuh Palu, Suratnan Tahir, ST., M.Si mengatakan, bahwa bagi mahasiswa yang akan ikut ujian proposal, harus melampirkan piagam lulus Baitul Arqam, karena jika tidak, maka tidak bisa diikutkan ujian proposal. “Karena ini wajib, maka harus ikut dengan baik dan harus lulus,” tandasnya.
Ketua Pemuda Muhammadiyah Sulteng, Fery eL Shirinja, S.Sos., M.Si yang didaulat sebagai koordinator instruktur pada BA tersebut, mengatakan, bahwa kegiatan tersebut merupakan yang kedua kalinya, pihaknya bergandengan dengan Fakultas Teknik menggelar baitul Arqam Mahasiswa. “Kegiatan seperti harus terus berlanjut,” jelasnya.
Maka itulah, dia mengharapkan agar IMM juga pro aktif, sehingga baitul arqam dan darul arqam IMM, bisa berjalan saling beriringan.
“Harapam kami, mahasiswa baru itu digarap oleh IMM. Sementara yang non-reguler, bisa libatkan lembaga AIK dan Pemuda Muhammadiyah,” jelasnya.
Dia juga berharap, seluruh peserta mengikuti kegiatan dengan baik, sehingga lulusan BA dapat berkualitas. “Harus ada perubahan setelah selesai Baitul Arqam,” pungkasnya (fdl).