WONOSOBO, Suara Muhammadiyah-Predikat kabupaten Wonosobo sebagai kabupaten termiskin se-Jawa Tengah menjadi koreksi tersendiri bagi semua kalangan, khususnya umat Islam. Hal ini menandakan bahwa kepekaan terhadap mustad’afin sungguh sangat menghawatirkan. Lazismu (Lembaga zakat, infaq dan sedekah Muhammadiyah) Wonosobo memperkuat struktural guna menyusun strategi dan tindakan nyata dalam penanggulangan kemiskinan dan memudarkan kesenjangan dalam kutur sosial masyarakat Wonosobo.
Manajer Lazismu Wonsosobo Tabah Setya Pambudi menjelaskan, masih banyaknya status kemiskinan di Wonosobo menjadi PR tersendiri yang harus segera diatasi. Hal ini disebabkan tidak hanya faktor ketidakmampuan ekonomi saja, akan tetapi berbagai faktor saling berhubungan termasuk kepekaan sosial. “Setidaknya ada empat hal yang harus segera dilakukan yaitu penguatan sandang, pangan, papan dan spirit ruhaniah agar kedepan mampu mandiri,” Imbuhnya saat pengukuhan pelaksana kantor layanan Lazismu dan tabligh akbar di Kecamatan leksono, Wonosobo, Ahad (23/4/2017).
Tabah mencontohkan pada masyarakat usia produktif, kebutuhan konsumtif pangan yang setiap hari harus dipenuhi tidak serta-merta harus dilayani dengan memberikan makanan atau sembako saja. Akan tetapi perlunya pendampingan melalui pelatihan dan pemberian modal usaha agar kedepannya mampu mencukupi kebutuhan diri dan keluarganya. Selain menunjang dari aspek ekonomi, penguatan aspek pendidikan dan kesehatan serta kekuatan mental atau ruhaniah menjadi bagian yang wajib untuk dilakukan.
Senada dengan hal tersebut, Kus Mulyanto selaku ketua pengurus Lazismu Wonosobo optimis kehadiran Lazismu mampu memberikan harapan baru dalam perbaikan kultur dan tatanan sosial masyarakat. Melalui gerakan sosial berkemajuan, filantropi Lazismu diarahkan dalam penguatan ekonomi produktif yang lebih massif dimasyarakat. Begitupun dalam pendidikan, beasiswa tidak hanya diberikan kepada mereka yang berprestasi, justru ditekankan kepada mereka yang masih punya kemauan kuat untuk belajar akan tetapi terkendala dalam biaya. Sehingga pendidikan dapat dirasakan oleh semua golongan tanpa memandang status tertentu.
Kus berharap berharap pemerintah dan lembaga ZIS serta elemen masyarakat lain bersatu, bersama membangun kultur sosial masyarakat wonosobo dengan kompak. Seihingga kesenjangan-kesenjangan yang muncul dan label sebagai kabupaten termiskin akan segera hilang. Masyarakat yang sehat dan produktif serta SDM yang bagus mampu meningkatkan kultur social yang lebih baik.
Dalam pengukuhan dan Tabligh Akbar hari ber-Muhammadiyah Wonosobo yang diselenggarakan di kecamatan Leksono dihadiri lebih dari 7000 jama’ah. Dalam rangkaian acara tersebut, diantaranya peresmian gedung Siti Walidah MI Muhammadiyah Leksono oleh PP Muhammadiyah Agung Danarto. Selain itu ada pasar murah berupa sembako 2000 paket senilai @Rp.25.ooo berkerjasama dengan Bulog jawa tengah. Dan pentasharufan secara simbolis oleh Lazismu wonosobo kepada mustahik dalam program ZIS konsumtif dan rumah layak huni.