KENDAL, Suara Muhammadiyah-HKBN, mungkin terdengar asing ditelinga karena belum pernah mendengar sebelumnya, namun setelah dijelaskan apa kepanjangan dan maksudnya maka anak-anak langsung mengetahuinya, ternyata HKBN adalah Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional. Seluruh sekolah tingkat SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA Perguruan Muhammadiyah diinstruksikan untuk melakukan apel dalam rangka memperingati HKBN 26 April 2017.
Jika di sekolah-sekolah lain mengadakan penanaman pohon, resik sungai, simulasi kebakaran dan kegiatan lain, maka siswa siswi MI Muhammadiyah Mulyosari mengadakan bersih-bersih jalan di sepanjang jalan di Dusun Gepor Desa Mulyosari Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal. Jalan sepanjang ± 2 KM tersebut dibersihkan oleh siswa MI Muhammadiyah Mulyosari beserta Para Guru dan Karyawan, setidaknya ada 100 siswa yang ikut dalam bersih jalan tersebut.
Acara semacam ini sebagai wujud kepedulian para siswa terhadap alam sekitar,karena sekarang ini alam sudah berbeda dengan dulu, sampah semakin banyak, plastik semakin menggunung, sungai semakin dangkal. Resiko bencana pun semakin besar.
Kegiatan HKBN ini diawali dengan Apel Siaga yang dilaksanakan di halaman MI Muhammadiyah Mulyosari. Sebagai pembina Apel yaitu Kepala MI Muhammadiyah Mulyosari, Ahmad Sifa`SPdI yang dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa bencana itu bisa terjadi dimana saja, kapan saja, dan menimpa siapa saja. Tanpa memandang ia berada di daerah pesisir maupun pegunungan, pesisir bisa terkena banjir, daerah gunung pun bisa terjadi juga. Menengok kisah Nabi Nuh yang pada zaman dahulu hidup di daerah gunung, namun ternyata di daerahnya bisa terjadi banjir yang dasyat, air tersebut sanggup menengelamkan kaumnya yang tidak taat kepada Allah, bahkan anaknya pun ikut tenggelam karena kesombongannya.
Selain itu banjir di pegunungan juga pernah terjadi beberapa bulan yang lalu, di Kenjuran, Purwosari yang letaknya tidak terlalu jauh dari MI Muhammadiyah Mulyosari juga terjadi banjir yang mengakibatkan sedikitnya 5 lumah rusak diterjang air itu.
Setelah apel siaga, acara dilanjutkan dengan bersih jalan, masing-masing kelas disipakan 1 kantong sampah besar dan 2 kotak sampah. Anak-anak dengan semangat dan riang memunguti sampah yang ada, para siswa mengumpulkan sampah tanpa merasa jijik dan kotor dengan sampah yang mereka pungut. sampah yang dikumpulkan adalah sampah anorganik yang tidak bisa diuraikan. Sangat banyak sampah yang berserakan dijalanan, mungkin karena terbawa air maupun yang sengaja dibuang di jalan. Terkumpul ada 6 kantong sampah besar dan 12 kotak sampah penuh dengan sampah.
Acara bersih jalan ini selain menyongsong HKBN 2017 juga dimaksudkan untuk mengugah kesadaran para siswa juga bertujuan untuk menggingatkan para warga yang menyaksikannya.
Dalam wawancara dengan salah satu warga yang menyaksikannya, Rubaiyah mengatakan bahwa “anak sekolah yang masih kecil saja mau untuk membersihkan jalan, kenapa orang yang tua kok tidak mau”. Kami merasa senang dan sangat mendukung dengan acara HKBN ini. Semoga di kesempatan yang akan datang kegiatan semacam ini bisa dilaksanakan dengan semakin semarak, bukan saja warga sekolah, tetapi warga masyarakat pun bisa diikutkan dalam acara semacam ini.
Acara HKBN ini juga bertujuan untuk melatih kepedulian. Kepedulian kita mengenai lingkungan perlu kita tingkatkan, jika kita lengah dan sembrono terhadap lingkungan alam yang kita tinggali, maka kita yang akan merasakan akibatnya. Mari kita cermati apakah selokan dan saluran-saluran air yang ada , mengalirkan air dengan lancar apa tersumbat. Jika tersumbat, bisa saja menimbulkan risiko banjir.
Kepedulian kepada para korban bencana pun juga wajib ditumbuhkan. Baik melalui sumbangan dana, sumbangan barang yang dibutuhkan, maupun sumbangan tenaga dan waktu sebagai relawan. Kepedulian untuk meringankan beban warga terdampak bencana merupakan bentuk langsung tolong-menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan (Irul).