YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Komitmen Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dalam memfokuskan perhatiannya terhadap masyarakat terus digalakkan hingga kini. Setelah keberhasilannya dalam melakukan pendampingan dan pemberdayaan di beberapa komunitas-komunitas beberapa waktu lalu, kali ini MPM kembali menunjukan kepeduliannya kepada kelompok dampingan komunitas asongan di Yogyakarta melalui pemeriksaan kesehatan komunitas asongan yang digelar pada Jumat (29/4) di SD N Ngupasan Yogyakarta.
Koordinator Divisi Komunitas Khusus, Wuri Rahmawati mengatakan bahwa kegiatan pemeriksaan kesehatan kepada pedagang asongan ini dimaksudkan sebagai upaya peningkatan derajat kesehatan pedagang asongan dengan melakukan pemetaan dini terhadap kesehatannya. “Dengan pemeriksaan ini kami bisa tahu bagaimana kondisi kesehatan dampingan sehingga nanti kedepannya akan ada program lanjutan bagaimana dampingan-dampingan kami kesehatannya tetap terjaga,” tuturnya.
Lebih lanjut Wuri menyampaikan bahwa kegiatan yang dilakukan atas kerjasama MPM bersama Lazismu, Universitas Aisyiyah, PKU Muhammadiyah Yogyakarta, dan SD N Ngupasan ini ditargetkan kepada seluruh pedagang asongan yang ada di wilayah dampingan dengan jumlah total sekitar 50 orang.
Sementara itu, Ketua MPM PP Muhammadiyah, M Nurul Yamin menuturkan bahwa pedagang asongan mempunyai peran yang cukup penting di lingkungan mengingat perannya secara langsung dalam menjajakan makanan kepada masyarakat. Oleh karenanya, pemeriksaan kesehatan terhadap pedagang asongan ini menjadi sesuatu yang penting agar pedagang asongan dapat menyajikan makanan yang sehat dan halal. Tak hanya itu, lanjutnya, hal ini merupakan bagian dari program besar MPM berupa jihad kedaulatan pangan.
“Dalam jihad kedaulatan pangan, salah satunya adalah kedaulatan pangan. Nah bagaimana membangun budaya pangan yang sehat dan halal, salah satunya adalah menyajikan jajanan-jajanan yang sehat untuk anak sekolah,” terangnya.
Selain pemeriksaan kesehatan, dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan gerobak oleh MPM kepada pedagang asongan. Disampaikan Yamin bahwa pengadaan gerobak ini dimaksudkan sebagai langkah untuk menjaga higienitas dari makanan yang dijual oleh pedagang asongan. Menurutnya, hal ini dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap pedagang asongan sehingga akan berimplikasi pada peningkatan pendapatannya.
“Harapannya yang pertama, pedagang asongan akan memiliki kesadaran akan pentingnya menyediakan jajanan yang sehat dan halal. Kedua, kepercayaan publik akan meningkat sehingga akan terjadi pula peningkatan pendapatan pada pedagang asongan dampingan MPM,” pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut, salah satu penerima manfaat, Parjiyanti mengaku senang dan terbantu atas program-program yang dijalankan oleh MPM. “Saya sangat bersyukur dengan adanya program-program ini karena sangat membantu dari segi ekonomi, karena kalau melakukan pemeriksaan kita juga harus mengeluarkan biaya. Nah ini gratis,” tandasnya (Yusri).