BIMA, Suara Muhammadiyah- Belum hilang dari ingatan bagaimana RS PKU Muhammadiyah Bima, dalam waktu singkat mampu bangkit dan menjadi tumpuan bagi pemulihan korban bencana banjir Bima, Nusa Tenggara Barat beberapa waktu lalu. Dicanangkan sebagai RS aman bencana, RS PKU Muhammadiyah Bima meresmikan ruang rawat inap dan ruang Instalasi gawat darurat (IGD). Peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ahad (30/4) di kompleks Ponpes dan Perguruan Muhammadiyah Bima.
“Melaui peran penting ini, selalin mampu menanggulangi bencana di berbagai daerah, namun juga menjadi contoh bagi masyarakat bahwa Muhammadiyah sigap dan tanggap bencana dengan spirit PKU sebagai jiwa pergerakan Muhammadiyah bersama MDMC,” tegas Haedar.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi PKU, Agus Taufiqurrahman mengakui bahwa dengan melihat proses penanganan kebencanaan yang dilakukan sebelumnya, RS PKU Muhammadiyah telah membuktikan dirinya sebagai satu-satunya Rumah Sakit yang representatif dalam merespon banjir Bima. Bahkan melampaui pemerintah yang memiliki sejumlah klinik di lokasi banjir.
Dengan kondisi Rumah Sakit yang 95% rusak berat, hanya dengan waktu kurang dari 2 minggu bersama dengan Relawan MDMC, mampu melakukan pemulihan untuk dapat segera kembali beroperasi dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak. Padahal ada sekitar 70% pegawai RS PKU Muhammadiyah Bima juga menjadi korban terdampak banjir. Namun semangat untuk bahu membahu untuk menangani bencana membuat RS PKU Muhammadiyah Bima mampu kembali hadir dan menuai apresiasi dari berbagai pihak termasuk BNPB dan pemerintah setempat. Dengan sejumlah penguatan yang didukung oleh berbagai pihak di dalam persyarikatan dan juga masyarakat secara luas, diharapkan komitmen tanggap bencana yang digelorakan oleh MDMC bekerjasama dengan Lazismu dan MPKU semakin kokoh serta mampu direalisasikan dalam aksi nyata.
Selain meresmikan pembangunan 2 ruangan baru RS PKU Muhammadiyah Bima, Haedar juga melakukan serah terima proyek rehbilitas asrama Putra Pondok Pesantren Al Ikhlas Muhammadiyah Tolobali yang diinisiasi oleh sinergitas antara Lazismu, MDMC dan MPKU PWM Jatim. Proses rehab yang telah dimulai sejak 1 Maret 2017 lalu ini menelan dana 384 juta rupiah. Ponpes ini menjadi satu dari sejumlah bangunan AUM yang terdampak pasca banjir beberapa bulan yang lalu (Th).