Raih Juara, Majalah Famuba Mutu Tuai Apresiasi

Raih Juara, Majalah Famuba Mutu Tuai Apresiasi

TEGAL, Suara Muhammadiyah- Prestasi gemilang kembali ditorehkan SMK Muhammadiyah Lebaksiu Kabupaten Tegal. Kali ini, sekolah yang dikenal dengan Famuba Mutu ini berhasil menjuarai Lomba Majalah Kreatif dan Inovatif dalam Ajang Olimpiade of Al Qur’an Seni dan Teknologi 2017 (OLYQ 2017) yang digelar di Bandung pada rabu (26/4) lalu.

Kegiatan yang diikuti oleh sekitar 3.560 peserta ini digawangi oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Bandung bekerjasama dengan JPSM Indonesia. Kegiatan dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mizwar, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad, serta Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) dan Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Barat.

Pengajar SMK Muhammadiyah Lebaksiu, Hendra Apriyadi pihaknya mendapatkan apresiasi dari Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mizwar bersamaan dengan perolehan Juara 1 yang diterima. Menurutnya, majalah sekolah ini diharapkan dapat menjadi media yang bermanfaat dalam bidang menulis.

“Alhamdulillah Majalah Famuba Mutu mendapatkan yang terbaik dalam ajang tersebut sebagai Juara 1 kategori Majalah Kreatif dan Inovatif. Semoga prestasi ini akan terus dipertahankan untuk memacu semangat di bidang literasi,” ungkapnya.

Tak hanya itu, apresiasi juga datang dari Guru Besar IITS Surabaya, Prof Imam Robandi yang memuji keberanian SMK Muhammadiyah Lebaksiu dalam menerbitkan majalah sekolah. “Saya memberikan nilai A untuk karya ini. desainnya kreatif dan inovatif dan isinya menginformasikan tentang mutu dan kualitas SMK Muhammadiyah Lebaksiu. Semoga tetap yang terbaik untuk menjadi majalah yang bermanfaat untuk pendidikan yang berkualitas,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Sekolah Andi Riswandi mengaku bangga dan juga bersyukur atas prestasi yang diperoleh. “Selamat dan sukses atas prestasi yang diraih Majalah Famuba Mutu, media perubahan masa depan cemerlang, cerdasm dan inovasi sesuai dengan mottonya. Teruslah melangkah dengan pasti untuk mengukir prestasi,” tandasnya (Hendra Apriyadi).

Exit mobile version