WONOSOBO, Suara Muhammadiyah-Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) yang digelar Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) pada hari Rabu, 26 April 2017 di Alun-alun Wonosobo berlangsung meriah. menghadirkan seluruh siswa dan siswi sekolah Muhammadiyah yang ada di kabupaten Wonosobo, tidak kurang dari 5.000 peserta dari tingkat SD/MI, SMP/Mts dan SMA/SMK dengan seragam khas sekolah masing-masing.
Dalam pelaksanaan apel dipimpin langsung Komandan KOKAM sekaligus Ketua MDMC Wonosobo Suparno, adapun pembina Apel adalah Haris Suhart Lc. “Dalam sambutannya menekankan bahwa bencana yang terjadi tidak bisa kita hindari, tapi setidaknya kita bisa meminimalisir kerugian dan mengantisipasi bencana susulan, dan kejadian becana yang terjadi baik didarat maupun lautan adalah kekuasaan Allah dan itu semua karena ulah tangan-tangan manusia yang kurang beryukur dan cenderung kufur nikmat. Oleh karenanya kita harus senantiasa bersyukur atas segala nikmat dengan selalu menjaga keseimbangan alam semesta ini,” tuturnya.
“Pelajar harus peka terhadap masalah sosial, terutama akibat bencana yang timbul di sekitar kita, mengingat daerah wonosobo merupakan daerah yang rawan bencana. disamping itu kita terus mendorong pelajar untuk bisa ikut aksi-aksi relawan baik pelatihan maupun terjun langsung di lokasi kejadian sebagai pembelajaran langsung,” jelas Suparno Komandan KOKAM sekaligus ketua MDMC PDM Wonosobo.
Apel HKBN dimulai jam 08.00 WIB diawali dengan persiapan pasukan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, mars Muhammadiyah diikuti seluruh peserta Apel dan berakhir dengan kegiatan sosial Bersih Sampah diseputar pasar induk dan jalan A. Yani pada pukul 09.30 oleh pesrrta Apel, adapun panitia menggelar kampanye keselamatan di depan Taman Plaza .
Hadir dalam kegiatan HKBN Wonosobo adalah Komandan KODIM 0707, Kapolres Wonosobo jajaran Muspida, Jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah, ‘Aisyiyah serta ketua Ortom PDM Wonosobo.
MDMC PDM Wonosobo selalu berperan aktif dalam setiap terjadinya bencana di daerah Wonosobo maupun beberapa daerah lain, serta terus menempa semua anggota maupun calon anggota untuk terlibat dalam kegiatab pelatihan baik yang dilakukan oleh MDMC daerah, Wilayah, BPBD Wonosobo maupun yang difasilitasi oleh lembaga lainnya.
Sampai saat ini anggota MDMC Wonosobo berjumlah 250 orang yang tersebar di cabang-cabang Muhammadiyah Wonosobo dengan satu komando di kantor PDM Wonosobo.
Selain itu sebagai tindak lanjut dari peringatan HKBN, SD Muhammadiyah Sudagaran sebagai salah satu sekolah unggulan di Wonosobo menggelar Mitigasi bencana gempa bumi dan kebakaran di halaman sekolah. Diawali dengan koordiasi semua guru dan karyawan yang selanjutnya praktek langsung. Sirine yang meraung-raung dari mobil pemadam kebakaran dan corong speaker sedikit membuat panik para siswa meskipun sebelumnya sudah di beritahu oleh wali kelas, sempat terjadi insiden kecil saat salah satu siswa terjatuh dari tangga karena berdesakan saat turun melalui tangga meski sudah di himbau untuk sabar mengantri.
Prosedur saat terjadi gempa dengan mengarahkan siswa untuk merunduk yang selanjutnya menuju bawah meja apabila terjadi saat KBM dikelas, setelah dirasa gempa reda maka satu persatu keluar sesuai arah petunjuk evakuasi dengan melindungi kepala dengan tas maupun apapun yang bisa diraih dan untuk selanjutnya menuju titik kumpul dihalaman sekolah.
Acara dilanjutkan dengan sosialisasi prosedur penanganan terjadinya kebakaran oleh Dinas Pemadam Kebakaran kab. Wonosobo.
Supri selaku Komandan DAMKAR Wonosobo menyampaikan bahwa sebenarnya sudah lama ingin mengunjungi sekolah ini dalam rangka sosialisasi kegiatan ini tapi karena keterbatasan waktu sehingga baru sampai saat ini terlaksana bertepatan dengan HKBN. “Kami menekankan kepada bapak dan ibu guru untuk wajib mengetahui prosedure penggunakan tabung APAR,” harapnya (Hans/MPI-Wonosobo).