Fisioterapi UNISA Cetak Mahasiswa Berkompeten dan Profesional

unisa

Foto Dok Unisa/SM

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Sejumlah 112 mahasiswa Program Studi Fisioterapi Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di tiga Kecamatan di Wilayah DIY meliputi Desa Pleret Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulon Progo, Desa Karang Sewu Kecamatan Galur Kabupaten Kulon Progo, dan Desa Tirtonermolo Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. Penerjunan mahasiswa ke masing-masing daerah dilakukan secara bersamaan pada Selasa (2/5).

Ketua Program Studi Fisioterapi, Siti Khotimah mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi yang menjembatani hasil perkuliahan yang telah didapatkan oleh mahasiswa di kampus dengan masalah-masalah yang ada di dalam masyarakat. Hal ini mengingat peran mahasiswa sebagai agen perubahan sehingga mahasiswa dituntut untuk memperkenalkan perkembangan kesehatan pada masyarakat khususnya dalam bidang fisioterapi.

“Kegiatan ini juga merupakan upaya untuk mendekatkan mahasiswa dengan masyarakat. Selain itu, mahasiswa juga bisa memandang perilaku yang ada di masyarakat sebagai gambaran untuk pelaksanaan kegiatan kesehatan pada nantinya, khususnya fisioterapi,” jelasnya.

Dijelaskan oleh Khotimah bahwa dalam prakteknya, fisioterapi membantu meningkatkan dan mempertahankan kesehatan individu, kelompok, keluarga, dan masyarakat. Tak hanya itu, juga memberikan motivasi kepada masyarakat untuk mencapai tingkat kesehatan setinggi-tingginya dengan sasaran utama mengatasi gangguan dan fungsi.

Terkait Teknis, Khotimah menjelaskan bahwa pelaksanaan KKN Fisioterapi ini terdiri atas kegiatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif, serta rehabilitasi. Kegiatan promotif yang dilakukan antara lain memberikan pengarahan dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan, memberikan pengarahan dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pola hidup sehat dan pemeliharaan lingkungan, perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, serta pendidikan kesehatan kepada masyarakat sesuai kebutuhannya.

Sedangakan kegiatan yang bersifat preventif atau pencegahan meliputi pemeriksaan kesehatan untuk balita, ibu hamil, remaja, usia lanjut, dan sebagainya melalui Posyandu, Puskesmas, maupun kunjungan rumah, sosialisasi dan edukasi kesehatan wanita, geriatri dan wellness, mengajarkan senam diabetes melitus, osteoporosis, nifas, jantung sehat, aerobik, dan anaerobik, serta deteksi dini kasus dan faktor resiko maternal, balita, dan penyakit.

Untuk kegiatan yang bersifat kuratif atau penyembuhan antara lain yaitu dilakukannya dukungan penyembuhan dan penyembuhan, fisioterapi untuk orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari Puskesmas atau Rumah Sakit, serta fisioterapi ibu hamil dengan senam hamil, ibu bersalin dengan senam nifas. Selain itu, juga meliputi fisioterapi pada masalah-masalah musculoskeletal, dan fisioterapi pada tumbuh kembang anak.

Terakhir yakni kegiatan yang bersifat rehabilitasi atau pemulihan meliputi  latihan fisik dan pemulihan bagi yang mengalami gangguan fisik seperti, patah tulang, kelainan bawaan, latihan fisik dan pemulihan bagi penderita penyakit tertentu seperti stroke, mengurangi resiko kecacatan dari suatu penyakit atau cider, memberikan konseling pada penderita yang mengalami kecacatan, serta memberikan keyakinan dalam kesembuhan, menumbuhkan kepercayaan diri untuk bersosialisasi dengan masyarakat.

Khotimah berharap, mahasiswa yang diterjunkan untuk mengikuti KKN selama satu bulan ini mampu menghasilkan fisioterapis yang berkompeten. “Diharapkan dengan adanya kegiatan ini mampu menghasilkan fisioterapis yang berkompeten, profesional dan mampu menerapkan nilai Qur’ani dalam pelayanan fisioterapi kepada individu, kelompok dan komunitas masyarakat,” tandasnya (Humas Unisa).

Exit mobile version