PONOROGO, Suara Muhammadiyah- Partu di usia senja 64 tahun, ia hidup sebatangkara. Pria yang kesehariannya dulu beraktifitas sebagai sopir angkot tersebut, kini menderita stroke yang dideritanya beberapa tahun yang lalu. Sakit yang dideritanya membuat ia berhenti dari pekerjaan yang menjadi penopang hidupnya. Ia kini untuk menyambung hidupnya dalam kebutuhan makan keseharian ia di bantu oleh tetangga kanan dan kirinya, yang masih memiiliki darah kekerabatan.
Kondisi tersebut, diperparah dengan kondisi hunian yang ia tempati. Jambannya jauh dari kata layak, masih berupa jumbleng yang tidak sesuai dengan standar kesehatan masyarakat. Selain itu, karena tiada yang mengurus rumah yang menjadi tempat ia berlindung. Kini rumah yang berada di Jalan Parang Tritis Kertosari Babadan, kondisinya tidak layak huni bahkan mengancam kehidupan bagi penghuninya. Pasalnya rumah ukuran 4×6 meter tersebut atapnya sudah banyak yang hancur, kayu penyangga sudah lapuk, gentingnya pun turut berguguran satu persatu.
Untuk melindungi tidurnya, Partu menyambung atap rumahnya dengan sebuah banner lusuh yang ia letakkan di atas tempat tidurnya dengan harapan air hujan tidak mengenai dirinya ketika istirahat. Kalau hujan deras, rumah yang beralaskan tanah tersebut digenangi air, otomatis rumah menjadi becek dan lembap yang tidak baik bagi kondisi kesehatan pernafasannya.
Melihat kondisi tersebut, Tim Lazismu Ponorogo beberapa waktu lalu berkunjung ke rumah Partu guna menyalurkan amanat dari Muzzaki dalam Program Bedah Rumah dan Jambanisasi. Program ini bekerjasama dengan berbagai pihak seperti Muhammadiyah Disaster Manajemen Centre (MDMC), Babinsa Kertosari serta masyarakat setempat.
Dalam kesepampatan tersebut, Ketua Lazismu M Zulkarnain menyerahkan bantuan berupa asbes, jamban dan kayu kepada Parno saudara Partu. Mas Zul, begitu sapaan akrabnya, dalam serah terima bantuan berharap bantuan tersebut dapat bermanfaat dan meringankan beban hidup Partu selama ini dan memohon doanya agar Muzaki Lazismu diberi kelancaran dan dimudahkan rezekinya.
Partu merasa sangat senang dengan bantuan yang diterima. “Maturnuwun sanget,” ucapnya lirih. Raut wajah senang nampak terlihat dari kulit keriputnya, Ia tidak bisa berkata banyak selain berterimakasih kepada semua yang telah membantu memperbaiki rumahnya agar layak huni.
“Kegiatan ini terus dikembangkan di masa yang akan datang agar program bedah rumah bisa bermanfaat bagi masyarakat sehingga bisa meningkatkan jiwa dan rasa kepedulian baik internal maupun eksternal Lazismu Ponorogo,” ucap Zulkarnain (Alip/LO).