Gelar Bedah Buku, IPM SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta Hadirkan Tasniem Rais

Gelar Bedah Buku, IPM SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta Hadirkan Tasniem Rais

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Bertempat di Masjid Al Ikhlas SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Kamis (4/5) Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta menggelar bedah buku dengan menghadirkan penulis kisah inspiratif, Tasniem Fauzia Rais. Kegiatan bertajuk “Gerakan Literasi Untuk Ortom Muhammadiyah” ini diikuti oleh Pimpinan Ranting IPM se-Kota, ortom daerah, ortom wilayah, serta jurnalis dari SD.

Pembina IPM SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Jujuk mengatakan bahwa kegiatan bedah buku dengan menghadirkan putri Amien Rais ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa dalam memilih dan mengambil pesan moral dalam suatu tulisan. Tak hanya itu, kegiatan ini juga dimaksudkan sebagai upaya pihaknya dalam menginspirasi siswa dan para anggota IPM untuk menulis. Menurutnya, kegiatan ini sangat bagus untuk meningkatkan motivasi siswa.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mengajarkan bagaimana memilih buku yang memiliki banyak kelebihan dan dapat diambil faedahnya serta menginspirasi untuk menulis. Kegiatan ini sangat bagus dan memotivasi. Hal ini bisa dilihat dari antusiasme audiens dalam diskusi dan tanya jawab” jelasnya.

Melalui buku berjudul “Malam-Malam Terang”, Tasniem menceritakan perjalanan hidupnya tentang bagaimana ia memutuskan melanjutkan sekolah di Singapore dengan suka duka hidup di negara orang. Buku ini merupakan novel adaptasi dari kisah nyata penulisnya, yakni Tasniem Fauzia Rais dan Ridho Rahmadi.

Disampaikan oleh Tasniem bahwa sejak lulus SMP, dirinya sudah tinggal di Singapore hingga mendapatkan beasiswa di Ritsumeikan Asia Pasific University, Jepang. Ibu dua orang anak ini juga menceritakan bagaimana pengalamannya selama 15 tahun jauh dari orang tua hingga mampu mendapatkan kesempatan membawakan pidato valedictorian mewakili ribuan mahasiswa yang lulus. Menurutnya, hal ini merupakan salah satu wujud dalam membuktikan kemampuan dan usahanya dalam bejar di negeri orang.

“Judul Malam-Malam Terang di dalam novel ini memiliki arti bahwa saya selalu menyempatkan sepertiga malam untuk sholat tahajud,” ungkapnya.

Melalui bedah buku kali ini, Tasniem memotivasi para peserta yang hadir untuk terus bermimpi besar dan selalu berusaha meraih mimpi-mimpi tersebut. Ia berpesan agar tetap selalu berusaha meskipun akan ada banyak orang yang melemahkan semangat. Karena menurutnya, hal ini mengajarkan bagaimana seharusnya manusia menyikapi setiap problematika kehidupan untuk selalu ingat bahwa ada Allah.

“Jangan takut ketika kamu memiliki mimpi besar, ingat ada Allah yang Maha Besar,” ujarnya (L/R).

Exit mobile version