Program Mahawira UM Ponorogo Cetak Wirausahawan Terampil

Program Mahawira UM Ponorogo Cetak Wirausahawan Terampil

PONOROGO, Suara Muhammadiyah- Program sertifikasi wirausaha mahasiswa Unmuh  meluluskan 7 wisudawannya di Masjid Al Manar Unmuh Ponorogo beberapa waktu lalu. Mereka adalah Sri Astutik, Retno Kusumaningtyas, Ita Purniawati yang berasal dari FKIP dengan bisnis ‘Rizquna Store’, Taufan Danil Darmawan dari Ilmu Komunikasi dengan D’Saw Cake, Ita Kurnia Indah dari Ilmu Komunikasi dengan Makaroni Kriuk, Intan Setyo Rahayu dari Ilmu Komunikasi dengan Bintang Asessories, dan Dwi Nur Cahyani dari Akuntansi dengan Butik Cahaya.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor III Unmuh Ponorogo, Bambang Widyahseno menyampaikan bahwa bekal wirausaha yang diberikan selagi masih kuliah diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. “Karena masa depan itu ditentukan bukan dari selembar ijazah saja melainkan dari keterampilan yang diperoleh hari ini,” tukasnya.

Acara wisuda wirausaha tersebut juga dihadiri oleh pengusaha sukses asal Yogyakarta, Gothang Wiyadi. Sosok yang satu ini adalah owner sekolah wirausaha anak jalanan di Yogyakarta dan seabrek bisnis lainnya. Menurut ‘Pak Wi’ begitu dia akrab dipanggil, bahwa program sertifikasi wirausaha ini sangat luar biasa. Sebagai salah satu dosen di IAIN dan UAD Yogyakarta yang ahirnya memutuskan untuk keluar dari dunia akademik karena merasa dunia wirausaha adalah panggilan jiwanya. Ia juga mengajarkan kiat-kiat sukses kepada mahasiswa, bahwa bisnis itu bisa dimulai dari hal-hal yang sederhana di sekitar kita. “Bahkan tanpa modal sepeserpun jika ada kemauan dari mahasiswa,” tegasnya.

Ita, salah satu mahasiswa yang diwisuda kemarin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendidik menjadi seperti sekarang ini. Khusus kepada para mentor yang telah mengajarkan jalan menjadi Mahawira. Hal yang paling diingatnya adalah materi Marketing Langit, dimana selalu melibatkan Allah dalam setiap aktifitas termasuk dalam berbisnis.

Acara wisuda Mahawira yang dihadiri 200 orang mahasiswa tersebut diharapkan memberi inspirasi kepada mahasiswa lain bahwa dengan bisnis yang dilakukan maka dapat membiayai kuliah yang ditempuh. Meski dalam memulai bisnis selalu saja ada hambatan termasuk tidak diijinkan oleh orang tua, seperti yang dialami oleh Helmi, salah satu peserta yang hadir. “Dengan kemampuan diri sendiri dan keuletan tekat untuk berbisnis maka menjadi pengusaha sekaligus kuliah itu mudah,” tandas ‘Pak Wi’(Gusto).

 

Exit mobile version