YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sebanyak 40 Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kota Yogyakarta periode 2016-2020 telah resmi dilantik oleh Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (6/5).
Selain DPD RI Afnan Hadikusumo dan Walikota Terpilih Haryadi Suyuti, tampak hadir pada acara itu antara lain Aris Madani sebagai Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta, hingga jajaran Organisasi Kepemudaan (OKP) se-Kota Yogyakarta.
Sebagai bentuk dukungan dari Pemerintah Kota Yogyakarta, Haryadi juga berpesan agar pimpinan baru Nasyiatul Aisyiyah (NA) memantapkan langkahnya untuk menjadikan NA sebagai organisasi kepemudaan yang membanggakan Kota Yogyakarta, tidak hanya membanggakan Muhammadiyah Yogyakarta. “Semakin berisi semakin merunduk. Mudah-mudahan sukses untuk teman-teman NA” ungkap Haryadi di Kantor PDM.
“Mudah-mudahan Nasyiatul Aisyiyah Kota Yogyakarta lebih mewarnai kepada pendidikan anak, pendidikan keperempuanan, juga pendidikan remaja perempuan di Kota Yogyakarta insya Allah PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah), PDA (Pimpinan Daerah Aisyiyah), dan organisasi-organisasi otonom yang lain, akan bersama-sama mensupport kegiatan-kegiatan sehingga kita bersama-sama dengan pemerintah daerah Kota Yogyakarta” terang Aris Madani.
Sementara Nunung Damayanti selaku Ketua Umum PWNA DIY dalam kesempatannya memberikan sambutan, telah menyampaikan tiga pesan kepada pimpinan kota yang baru, yaitu sinergisitas terhadap organisasi otonom, banyaknya kader yang mengikuti Darul Arqam NA, dan komitmen.
Afnan juga mengemukakan bahwa pelantikan bukan sebagai ajang untuk bersenang-senang dan foto berulang kali. Namun, hal mendasar dan secara substantif, setelah prosesi pelantikan pimpinan baru mulai mempunyai tanggungjawab. Sebagai hal penting, Afnan juga menyampaikan bahwa dalam beramar ma’ruf posisinya lebih mudah dan aman dibandingkan dengan melahirkan sikap nahi munkar, karena musuhnya justru banyak sekali.
Sebagai kader Muhammadiyah, Afnan Hadikusumo mendukung dan mengharapkan para pimpinan Nasyiatul Aisyiyah ketika terjun ke masyarakat agar menjalankan dua belas langkah Muhammadiyah. Beliau juga mengatakan bahwa ujian sebenarnya adalah ketika terjun langsung ke masyarakat. “Menjadi teladan di masyarakat dengan kebijaksanaan yang mendarah daging,” ungkap DPD RI sekaligus pendekar Tapak Suci (TS) dalam sesi Stadium General. (Afi)