BANJARMASIN, Suara Muhammadiyah- Bertempat di Masjid Al Muhajirin Banjarmasin, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Banjarmasin melalui Majelis Tabligh menggelar kegiatan tabligh pada Sabtu (6/5). Kegiatan dakwah yang merupakan agenda rutin setiap bulannya di lingkungan warga Muhammadiyah Kota Banjarmasin ini menghadirkan pembicara dari Malang, Khusnul Fathoni.
Dalam ceramahnya, Fathoni menguraikan mengenai 3 macam sikap kelompok manusia terhadap Al Qur’an. Pertama, yaitu kelompok orang kafir yang sikapnya sudah jelas dan tegas dalam mengingkari dan menghina Al Qur’an. “Sikap kelompok ini sudah sangat lazim, karena mereka tidak mengetahui dan menerima kebenaran yang ada di dalam Al Qur’an,” ujarnya.
Lebih lanjut Fathoni menyampaikan bahwa akan sangat mengherankan jika ada orang Islam yang rela mati-matian dalam membela orang yang telah menghina Al Qur’an. Kelompok kedua, lanjutnya, adalah kelompok penengah yang memiliki sikap setengah-setengah dalam mengimani Al Qur’an. Menurutnya, orang-orang tersebut akan menggunakan Al Qur’an jika dianggap menguntungkan dan akan beralih ke teori atau paham lainnya jika dianggap sudah tidak menguntungkannya lagi.
“Orang yang seperti ini disebut sebagai orang munafik yang merupakan racun dalam madu,” imbuhnya.
Sedangkan kelompok terakhir, kata Fathoni, adalah kelompok yang teguh dan berkomitmen dalam mengimani Al Qur’an. Menurutnya, melalui kelompok ketiga inilah Allah menjaga kesucian dan kemurnian Al Qur’an sehingga walaupun tulisan mushaf Al Qur’an dimusnahkan di dunia ini, tetapi Al Qur’an akan tetap terjaga dalam memori hafalan orang-orang Islam.
Di akhir penyampaiannya, ia juga berpesan kepada para peserta yang hadir untuk selalu mengimani Al Qur’an dan mengamalkannya. “Al Qur’an jangan hanya dipajang atau dijadikan kaligrafi saja, tetapi Al Qur’an haruslah dibaca,” pungkasnya (Abdul Khaliq).